Pembinaan ASN : Bekerja adalah Ibadah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – KaKankemenag Kab. Wonosobo H. Ahmad Farid berikan arahan dalam pembinaan ASN Senin Pagi di Aula Kankemenag Kab. Wonosobo, dimensi ibadah harus ada pada setiap pekerjaan atau tanggung jawab yang kita tunaikan.  “Spirit melaksanakan tugas dengan implementasi kejujuran dan kedisiplinan adalah bersumber dari agama dengan esensi pengabdian terbaik,” ungkap Farid (8/2).

Pembinaan ASN dihadiri oleh 30 peserta ASN yaitu Kasi dan Ka Gara KanKemenag Kab. Wonosobo dan Penyuluh Agama lingkungan Kankemenag Kab. Wonosobo, dalam acara yang terselenggara kurang dari 40 menit tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Wonosobo jelaskan mengenai Al-Qur'an surah Asy-Syu‘arā' ayat 88 – 89.

Sungguh Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman:

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوْنَ ۙ

(Yaitu) pada hari ketika tidak berguna (lagi) harta dan anak-anak.

Ayat ini menerangkan tentang kehebatan hari Kiamat. Tiada yang selamat pada hari itu dari siksaan Allah, kecuali orang yang bebas dari dosa dan kesalahan.

Harta dan anak keturunan yang dimiliki waktu di dunia tidak satu pun yang bisa menolong. Secara khusus Allah menyebutkan “anak” dalam ayat ini, karena anak-anak itulah yang paling dekat dan paling banyak memberi manfaat kepada orang tuanya di dunia.

Secara bahasa, Qalbun salim berasal dari dua kata bahasa Arab, yaitu qolbun yang berarti ‘hati’ dan salim  yang berarti ‘bersih, suci, dan lurus’. Jika kedua kata ini digabungkan, maka akan membentuk arti ‘hati yang lurus, bersih, suci, dan ikhlas dalam segala gerak, pikiran, perasaan, perbuatan dan lain sebagainya hanya kepada Allah Swt’.

Penafsiran Qalbun Salim menurut Abdul Qadir al-Jailani adalah hati yang selamat yakni bersih dari penyimpangan (Bathil) dan pikiran-pikiran yang rusak mengenai dunia. memahami pendapat dalam tafsiran al-Jailani bahwa kondisi hati manusia itu berkaitan dengan amal perbuatan manusia di dunia. karena amal yang dilakukannya tergantung bagaimana kebersihan hatinya. oleh karena itu, Qalbun salim memiliki indikasi seperti: Qalbun Munib (hati yang bertaubat), Qalbun Muttaqiy (jati yang bertaqwa), Qalbun Wajil (hati yang bergetar), Qalbun Muhtadiy (hati yang diberi petunjuk), Qalbun Khasyi (hati yang khusyu’), Qalbun Mumtahanah (hati yanng teruji), Qalbun Muthmain (hati yang tenang).

Inspirasi kinerja, perencanaan kerja harus diimplementasikan dengan sebaik-baiknya. “ASN adalah pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan pemersatu bangsa,” pungkas Kakankemenag mengakhiri sambutannya. PS-WS/qq