081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Sukarno Buka Launching MIN 2 Tegal Sebagai Pusat Kegiatan Guru

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tegal (Slawi) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Sukarno, menghadiri sekaligus membuka acara  “Launching MI Negeri 2 Tegal Sebagai Pusat Kegiatan Guru MI  Kecamatan Pangkah dan Kedungbanteng  serta Workshop Media Pembelajaran di Aula MI Negeri 2 Tegal pada Rabu(17/2). Kurang lebih 40 peserta perwakilan guru Se Kecamatan Pangkah dan Kedungbanteng turut hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya  Sukarno menyampaikan pesan agar para guru tetap melaksanakan prokes 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan  dengan sabun, menjaga jarak,  menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi dan interaksi.

“Saya meminta kepada semua saja yang bekerja di bawah naungan kemenag kab. Tegal agar tetap menjaga prokes 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan  dengan sabun, menjaga jarak,  menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi dan interaksi,” pesan Sukarno.

Selain itu beliau juga meminta  para guru untuk terus  meningkatkan kemampuan diri sendiri dalam menghadapi kemajuan teknologi di bidang IT.

“Guru-guru harus sedini mungkin mempersiapkan bekal untuk menghadapi kemajuan teknologi IT diantaranya dengan mengikuti kegiatan workshop media pembelajaran seperti ini, agar bisa memanfaatkan dan mengikuti pesatnya perkembangan teknologi seperti sekarang ini,” paparnya.

Kepala MI Negeri 2 Tegal, Sekhudin, selaku penggagas acara tersebut menyampaikan bahwa tujuan acara tersebut merupakan langkah nyata untuk mengaktifkan kembali kegiatan KKG yang sempat vacuum akibat pandemi covid-19.  

“Saya ingin para guru mengaktifkan kembali kegiatan KKG yang mungkin kurang bergairah akibat pandemi covid-19 ini. Apalagi pembelajaran tanpa tatap muka sekarang ini memerlukan inovasi yang lebih banyak dalam bentuk kreatifitas yang serba daring,” ungkap Sekhudin   

“Dengan memanfaatkan media terutama video pembelajaran tentu akan lebih menarik dan lebih jelas bagi siswa untuk menerima penjelasan dari guru. Beda jika guru hanya memberi tugas mengerjakan soal di buku tentu akan membuat siswa bosen dan stress,” pungkasnya (gus27/qq)