Masjid Menjadi Pusat Peradaban

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Masjid sejak zaman Rasulullah SAW  menjadi pusat peradaban selain sebagai tempat peribadatan. Masjid  menjadi tempat subur berkembangnya nilai-nilai dan kebudayaan masyarakat. Demikian ditegaskan KH. Ahmad Muhdzir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung dihadapan jamaah shalat Jum’at di Masjid Baitul Muttaqien Sepikul Jum’at (26/3).

Selanjutnya Ahmad Muhdzir menghimbau agar masjid Baitul Muttaqien yang megah ini harus menjadi tempat yang subur untuk kemajuan masyarakat. Programnya harus berorientasi kepada kegiatan sosial tidak semata-mata ibadah saja.

KH..Ahmad Muhdzir menegaskan bahwa masjid seharusnya dijadikan sebagai pusat dakwah, pusat pendidikan, dan pusat ekonomi. Semua harus diwujudkan dengan cara-cara yang halus dan kreatif. Sebab kreativitas masjid akan memberikan dampak positif kepada umat. Sehingga masjid tidak menjadi beban umat dengan hanya minta sumbangan terus ke umat, nanti orang-orang takut ke masjid.

“Masjid yang menjadi mercusuar peradaban umat atau peradaban Islam adalah masjid yang kegiatan-kegiatannya diisi dengan kegiatan yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta berkaitan dengan ekonomi keumatan,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu juga hadir Dandim 0706, Kabag Kesra dan sejumlah pejabat Kecamatan Kedu. Dandim 0706 Letkol Kurniawan juga berharap agar kegiatan makan siang Jum’at Berkah ini mampu menghadirkan suasana kekeluargaan, kebersamaan dan kepedulian masyarakat. Pihaknya sangat mendukung kegiatan ini, diharapkann juga dapat ditiru oleh masjid lain.

Dalam acara makan siang Jum’at Berkah yang digelar setelah shalat Jum’at itu Kakankemenag, Dandim 0706 dan Kabag Kesra juga mendapat cinderamata dari manajemen Masjid Baitul Muttaqien Sepikul. (nm/bd)