Mengukuhkan Komitmen Demi Terciptanya Madrasah Ramah Anak

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – MTsN Surakarta1 yang menggelar deklarasi Madrasah Ramah Anak pada Kamis (25/2) di halaman gedung 1 MTsN Surakarta 1 merupakan bentuk komitmen MTsN Surakarta 1 untuk menjadi madrasah ramah anak. Kegiatan tersebut berlangsung dari pukul 08.00 sampai 09.00 dan dihadiri oleh Kankemenag Kota Surakarta, Pengawas Madrasah, Ketua komite, Kepala MTsN Surakarta 1, perwakilan wali siswa dan siswa serta guru dan pegawai MTsN Surakarta 1. Deklarasi madrasah ramah anak adalah bentuk pernyataan kesiapan suatu instansi pendidikan untuk menerapkan madrasah yang ramah pada anak.

Dalam acara tersebut, semua yang hadir bersama-sama membacakan pernyataan deklarasi madrasah ramah anak. Pernyataan tersebut berisi mengenai kesiapan suatu unit satuan pendidikan untuk menjadi sekolah ramah anak. “Apa yang sudah kita deklarasikan bersama tentang semangat kita, cara kerja kita untuk mewujudkan Madrasah Ramah Anak sejatinya hanya merupakan penegasan saja. Deklarasi ini hanya simbol, karena pada prakteknya kita sudah berusaha untuk mewujudkan hal-hal yang terkandung dalam deklarasi tersebut,” jelas H. Hidayat Maskur, Kankemenag Kota Surakarta.

“Kita berharap, setiap anak yang belajar di madrasah merasa betah dan menganggap madrasah sebagai rumah keduanya. MTsN Surakarta 1 dianggap berhasil sebagai Madrasah Ramah Anak apabila tidak ada catatan kekerasan baik dalam bentuk fisik dan verbal. Semoga  dengan adanya Madrasah Ramah Anak tidak ada lagi tidak ada kekerasan dan diskriminasi pada anak,” imbuhnya.

Setelah pembacaan deklarasi selesai dilanjutkan penandatanganan deklarasi oleh Pejabat yang hadir, perwakilan bapak ibu guru dan pegawai serta perwakilan siswa dan wali siswa. “Madrasah ramah anak bisa terwujud jika melibatkan wali siswa. Karena pendidikan dan pengasuhan anak dimulai dari rumah, maka dukungan orang tua bagi Madrasah Ramah Anak sangat penting,” tutur Yulianto Ogi, Koordinator BK. “Pelibatan orang tua secara langsung maupun dalam komite sekolah harus kita dorong dalam mempercepat terwujudnya madrasah ramah anak,” tambahnya.

“Madrasah harus terus menerus berupaya untuk memenuhi enam komponen Madrasah Ramah Anak yang tertuang dalam kebijakan PPPA no 8 tahun 2014 yaitu, Kebijakan Madrasah Ramah Anak, pelaksanaan kurikulum, pendidikan dan tenaga pendidik terlatih hak anak, sarana dan prasarana madrasah ramah anak, parisipasi anak, partisipasi orang tua, Lembaga masyarakat, dunia usaha dan pemangku kepentingannya dan alumni,” jelas Kirno Suwanto, Kepala MTsN Surakarta 1. Kirno berharap seluruh komponen tersebut dapat dipenuhi. Sehingga MTsN Surakarta 1 dapat menjadi madrasah yang ramah terhadap siswanya, madrasah yang dirindukan oleh siswanya, dan madrasah yang memberikan suasana tenang, aman, dan nyaman dalam setiap kagiatan.

Rangkaian kegiatan deklarasi madrasah ramah anak MTsN Surakarta 1 ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Amir Junaidi, Ketua Komite. Selain memimpin doa, Amir juga menyampaikan bahwa komite sekolah siap bersinergi dalam upaya menciptakan madrasah ramah anak. “Komite MTsN Surakarta 1 siap berperan aktif dalam mengawasi, memberikan ide dan gagasan yang baik dalam mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan,” sanggup Amir. (Diana/Duwi/bd)