Ngaji Bareng ASN Kankemenag Kab. Wonosobo

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Ngaji bareng Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kab. Wonosobo menjadi trend bagi ASN Kankemenag Kab. Wonosobo untuk sempurnakan bacaan Al Quran. Tepatnya pada hari Senin, (22/3) bertempat di Aula Kankemenag Kab. Wonosobo ASN Kankemenag Kab. Wonosobo mengikuti pembinaan pelafalan atau Tajwidul huruf wa Ma'rifatul wuquf, yakni membaguskan pengucapan huruf dan mengetahui dengan tepat tempat berhenti bacaan.

Pembahasan terkait Tajwidul huruf wa Ma'rifatul wuquf tersebut disampaikan oleh Ustadzah Istiqamah selaku Penyuluh Agama Islam Fungsional Kec. Garung dihadapan Empat Puluh ASN Kankemenag yang hadir untuk mengikuti pembinaan Rohani Islam secara rutin setiap hari Senin. lebih lanjut, Istiqamah, menjelaskan terkait pembacaan Huruf jim-ghin-dal-dhad dengan kaidah Tajwidiyyah.

Disisi lain, pada kesempatan yang sama pembinaan selanjutnya disampaikan oleh Dwi Subrata selaku Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kankemenag Kab. Wonosobo. Dalam kesempatan tersebut pihaknya membahas tentang kewajiban menerapkan ajaran yang terkandung dalam Al Quran dalam berperilaku dalam kehidupan atau pekerjaannya.  Dwi Subrata mengkiaskan tentang sifat dan gaya hidup hewan kecil yang disebut dalam Al-Quran, hewan tersebut yakni semut, lebah dan laba-laba. Dwi Subrata menyampaikan

“ada kebersamaan pada kehidupan semut, ada integrasi pada jaring yang  terbentang meskipun sangat mudah rusak tapi menjadi tempat bagi laba-laba untuk berinteraksi dan mempertahankan kehidupannya, dan ada nilai-nilai mulia dalam kemanfaatan dan perlindungan pada sifat lebah. Inilah refresh kita untuk menemukan hikmah atas mukjizat Al-Quran,” jelas Dwi Subrata.

Sementara itu Kepala Kankemenag (Kakankemenag) Kab. Wonosobo Ahmad Farid menegaskan, terkait penguatan kerukunan beragama pada seluruh pemeluk beragama, Ahmad Farid menyampaikan “sejatinya perbedaan itu bukan untuk dijadikan persoalan yang akan berujung pada konflik, permasalahan dan perpecahan, melainkan perbedaan tersebut semestinya dijadikan kekuatan dengan bersumber dari segala sisi positif nilai ajaran Agama masing-masing, ini akan menjadi kekayaan yang tidak ternilai dengan angka jika keharmonisan dapat terjalin secara nyata,” ungkap Ahmad Farid.

Hal lain Ahmad Farid sampaikan, tentang kode etik ASN dan penguatan komitmen untuk laksanakan Lima Nilai Budaya Kerja Kemenag serta menekankan tentang peningkatan Integritas dan Tanggung Jawab sebagai ASN untuk menunjang optimalisasi kinerja lembaga pemerintahan lebih khusus di Kankemang Kab. Wonosobo. Ps-ws/qq