Pandemi Covid-19, Suprihatin Atur Ulang Jadwal Penyuluhan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Menjadi penyuluh agama sejatinya tugas yang cukup berat. Sebab selain harus bisa dekat dengan masyarakat, penyuluh agama juga dituntut untuk mampu menjadi penengah berbagai persoalan dan permasalahan yang ada di masyarakat itu sendiri.

Demikian disampaikan oleh Suprihatin, penyuluh agama Islam fungsional Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang di sela-sela kegiatan pengawasan ujian sekolah pendidikan kesetaraan tingkat Ulya di Pondok Pesantren Al Ittihad Poncol Bringin, Senin, (8/3).

Suprihatin menyampaikan bahwa disamping melaksanakan kegiatan dakwah dan penyuluhan selaku penyuluh fungsional, dirinya juga menjadi ustadzah di Pondok Pesantren Al Ittihad Poncol Bringin. Karenanya, setiap kali Pondok Pesantren Al Ittihad melaksanakan ujian sekolah untuk program kesetaraan, dirinyapun turut sibuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan.

“Sejatinya ini adalah tugas tambahan. Namun demikian, kami berupaya  melaksanakan amanah ini dengan sebaik mungkin demi mengantarkan alumni pesantren menuju pengabdian masyarakat dengan ilmu yang mumpuni juga ijazah kesetaraan yang diakui,” terang Suprihatin.

Selain itu, menjadi penyuluh agama fungsional dengan dua wilayah binaan sekaligus meliputi Kecamatan Bringin dan Kecamatan Bancak, mengharuskan dirinya mampu membagi waktu dan jadwal sebaik mungkin, sehingga tidak ada kegiatan penyuluhan yang terbengkelai.

“Ibaratnya kami ini anak sulung dari banyak saudara. Selain tuntutan mandiri, kami juga harus mampu mencari solusi berbagai persoalan yang diadukan kepada kami. Terlebih, kami ini menjadi tangan panjang Kementerian Agama yang ada di tingkat Kecamatan,” terangnya.

Sepanjang tahun 2020 hingga 2021 ini, Suprihatin menginformasikan bahwa kegiatan penyuluhan di beberapa Majlis Taklim yang menjadi binaanya sempat terhenti karena pandemi Covid-19. Namun seiring berjalannya waktu, kegiatan penyuluhan kembali dilaksanakan dengan pengaturan jumlah jemaah, juga penerapan protokol kesehatan secara ketat.

“Sempat terhenti, namun dengan konsisten menerapkan protokol kesehatan, alhamdulillah penyuluhan di Lapas Ambarawa, Panti Asuhan dan juga Majlis Taklim binaan masih bisa dilaksanakan,” pungkasnya.(shl/Sua)