Pembinaan Mental, Warga Lapas Diharapkan Menjadi Pribadi Muslim yang Kaffah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kendal – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal, H. Mahrus berikan pembinaan mental rohani kepada warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kelas II B Kendal. Berlangsung di mushola Lapas setempat, acara pembinaan tersebut bersamaan dengan momen penandatanganan kesepakatan bersama Kalapas Terbuka Kelas II B Rusdedy, Kepala BSI Cabang Kendal Abraham Yusuf dan Ketua Fuspaq KH Mustamsikin, guna mensukseskan program pemberantasan buta huruf Al-Quran dan pendidikan akhlaq bagi warga binaan lapas, Jumat (12/3).

Pada kesempatan ini Kakankemenag, H. Mahrus menyampaikan pentingnya belajar Al-Quran, bagi umat muslim Al-Quran merupakan pedoman hidup, karena di dalamnya terdapat segala sumber hukum yang yang harus dlaksanakan dalam kehidupan. Ajaran yang terkandung dalam Al-Quran akan membimbing manusia ke jalan yang benar sehingga manusia memiliki kepercayaan dan akidah yang benar dan lurus, peraturan dan hukum yang baik, serta akhlak mulia dan terpuji dalam mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

“Pendidikan wajib dilaksanakan sepanjang hayat, termasuk belajar Al-Quran yang tidak pandang usia dan tempat, justru kesempatan di Lapas ini gunakan untuk memperdalam ilmu agama. Disaat kita susah, cobalah hilangkan dengan membaca Al-Quran dan saat senang juga luapkan rasa syukur dengan membaca Al-Quran, insya-Allah kehidupan kita semua semakin tenang. Hal ini agar membiasakan warga binaan menjadi pribadi muslim yang kaffah yakni muslim seutuhnya/tidak setengah setengah,” tuturnya.

Dalam nota kesepakatan ini nantinya setiap hari Jumat, warga binaan lapas yang sebentar lagi akan kembali berkumpul dengan keluarganya dan berbaur dengan masyarakat tidak hanya dilepas begitu saja namun mereka dibekali ilmu agama agar dapat menjadikan manfaat di tengah masyarakat. Sesuai jadwal Kemenag akan menugaskan penyuluh dan tokoh agama untuk memberikan edukasi dan pembinaan kerohanian.

Program ini memang tidak dilaksanakan setiap hari, namun Kepala Lapas Terbuka Kelas II B, Rusdedy berkomitmen menciptakan lingkungan lapas yang agamis dengan secara rutin mengisi kegiatan warga binaan dengan aktifitas yang mampu mengantarkan mereka menjadi pribadi yang lebih baik.

“Kegiatan keislaman ini akan selalu rutin dilaksanakan, agar narapidana mempunyai kegiatan yang positif dan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui belajar membaca Al-Quran. Program ini diharapkan mempunyai dampak positif bagi warga binaan, setelah menjalani masa tahanan nanti dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi,” jelas Rusdedy. (bel/rf)