081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Penyuluh & Tokoh Agama Diminta Sosialisasikan Masyarakat Yang Ragu & Takut Suntik Vaksin

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – “Sekalipun sudah divaksin, mereka juga masih punya potensi  untuk menyebarkan virus. Maka, tetap jangan lengah. Kita tetap menerapkan protokol kesehatan”. Demikian disampaikan Hidayat Masykur, Kepala Kemenag kota Surakarta menanggapi selesainya pelaksanaan vaksin kedua bagi 100 tokoh agama dan penyuluh Kota Surakarta di RSU Islam Kustati, di ruang kerjanya, Rabu (10/03) sore.

Hidayat mengingatkan kepada penyuluh dan tokoh agama di Kota Surakarta, untuk tetap mensosialisasikan protokol kesehatan dimanapun berada.

Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19 tersebut, Hidayat mengajak kepada  penyuluh yang sudah divaksin untuk ikut mensosialisasikan kepada masyarakat yang masih bimbang, ragu, ataupun yang masih takut terhadap suntik vaksin. “Diyakinkan bahwa suntik vaksin ini halal. Jadi tidak ada unsur apapun yang masuk kedalam tubuh kita”, ujar Hidayat Masykur

Ia menambahkan suntik vaksin ini juga tidak berbahaya. “Kami sudah divaksin dan tidak menimbulkan efek apapun dari vaksin yang pertama ataupun yang kedua. dan insya Allah banyak memberikan manfaat kepada kita semua”, paparnya.

Dan vaksin ini, katanya, sudah  dibuktikan dengan banyaknya yang divaksin di Kota Surakarta. “Ternyata sekarang Kota Surakarta sudah berubah menjadi zona hijau. Ini menunjukkan bahwa vaksinasi memiliki dampak yang baik bagi kita semua” imbuhnya.

Oleh karena itu, ia beharap semua masyarakat Kota Surakarta tidak usah takut apalagi menolak adanya pelaksanaan vaksin ini sebagaimanan  sudan dilakukan tokoh agama ataupun para penyuluh. Hidayat juga menceriterakan pengalamannya, dari 110 pegawai yang divaksin, ada yang tertunda karena memiliki penyakit bawaan, seperti penyakit gula. “Maka ini akan diobati terlebih dahulu, setelah gulanya nanti menjadi rendah baru nanti akan dilakukan vaksin. Nanti juga bisa konsultasi kepada dokter”, bebernya.  (Sol/my/bd)