Silaturahmi FKUB Bersama Penyuluh Agama Ke Pertapaan Rowoseneng

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung –  Dalam rangka untuk terus membangun kerukunan dan kebersamaan antar umat beragama, Ketua FKUB Kabupaten Temanggung, H. Ahmad Sholeh dengan membawa Penyuluh Agama Islam Kecamatan Jumo dan Gemawang berkunjung ke pertapaan Rowoseneng Kecamatan Kandangan untuk mengetahui pola keseharian para rahib dan suster serta dialog lintas agama,  Jum’at (12/03). Dalam kesempatan itu diterima oleh Romo Anton,  Frater Valen,  Suster Reni dan beberapa rahib lainya.

Ahmad sholeh selaku PAF dan sekaligus ketua FKUB Temanggung menyampaikan maksud dan tujuanya adalah untuk saling ta'aruf antara PAH dengan Pertapaan Rowoseneng, agar saling menyadari dan memahami antara mereka yang keyakinan berbeda sebagai sunatullah.

Disisi lain, karena masih dirasakan dikalangan kita bahwa kerukunan, toleransi terkadang masih pada tataran formal, verbal dan seremonial.

“Dengan kunjungan ini kita sangat berharap toleran dan kerukunan dijabarkan dalam tataran kehidupan bermasyarakat dan bernegara dan diharapkan penyuluh agama benar-benar dapat mengemban misi agama yang moderat dan mampu mengembangkan misi toleran, persahabatan  kepada masyarakat luas,  sehingga cita-cita luhur bangsa kita,  dan misi agama dapat terwujud,“ ujar Ahmad Sholeh.

Menurutnya peran PAH serta penyuluh agama lainnya yang langsung bersentuhan dengan masyarakat yang dalam melaksanakan tugasnya untuk memberikan bimbingan keagamaan dalam mencapai kehidupan yang bermutu lahir dan batin bagi masyarakat. “Kehadirannya sangat membantu pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dalam pembinaan umat,” ungkapnya.

Tugas penyuluh agama tidak semata-mata memberikan penyuluhan agama secara sempit, tetapi juga dalam arti yang luas yaitu memberikan penerangan dan bimbingan tentang berbagai program pembangunan. Selain itu penyuluh juga berperan membawa masyarakat dalam suasana hidup yang aman dan sejahtera serta selalu siap untuk menjadi tempat bertanya bagi masyarakat guna menyelesaikan semua persoalan yang dihadapi.

“Penyuluh agama juga harus siap menjadi agen perubahan dan sebagai pemimpin masyarakat yang dilayani,” ujarnya.

“Dirasakan oleh semua, masyarakat yang damai dan rukun sebagaimana misi rahmatan lil'alaimin Islam  dan misi kasih sayangnya Katolik,“ imbuhnya.

Dalam kesempatan itu Romo Anton sebagai tuan rumah menyambut kedatangan rombongan dan menyatakan, “sangat senang dan berharap pertemuan-pertemuan demikian perlu terus ditradisikan sehingga diharapkan umat dan masyarakat kita benar bisa hidup berdampingan dengan damai,  saling asah, asih dan asuh,” harapnya.(sr/bd)