Untuk Menambah Wawasan FKUB Wonogiri Adakan Studi Komperasi Ke Semarang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Wonogiri di damping Ka. Kankesbangpol dan jajaran melakukan studi komperasi ke FKUB Semarang, Rabu pagi (17/03)

Maksud kunjungan menurut FKUB kabupaten Wonogiri, H. Sutopo Broto untuk bersilaturahmi dan menimba ilmu terkait kerukunan umat di Kota Semarang dan problem penganggaran dan penggunaan dana hibah dari Pemerintah Daerah. KotaAtlas di pilih karena FKUB Kota Semarang meraih Harmony Award 2020 dari Kementerian Agama RI.

Menurutnya kerukunan di era disrupsi ini sangat memerlukan perawatan ekstra. Perubahan perilaku komunikasi masyarakat sewaktu-waktu dapat menciptakan kegaduhan, apalagi jika sudah menyangkut isu agama. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan besar dari pemerintah daerah agar pembinaan kerukunan dapat berjalan optimal dan tanpa meninggalkan masalah terkait penggunaan anggaran.

Sebelum  menggali informasi di kesekretariatan FKUB, rombongan di terima di Kantor Badan Kesbangpol Gedung Pandanaran Lt. VI Jl. Pemuda No. 75 Semarang. Menurut Ka. Kankespol Wonogiri, Sulardi, kunjungan yang bertajuk studi banding ini memang fokus dalam problem penganggaran dan penggunaannya, sehingga memerlukan perjumpaan tatap muka, baik antar FKUB maupun antar Kesbangpol.

Sedangkan Kabid Ketahanan Bangsa badan Kesbangpol Semarang, Wahyudi Harso memaparkan bagaimana upaya kontinyu dalam merawat kerukunan di Kota Semarang melalui dukungan anggaran agar kegiatan pembinaan tetap berjalan.

“Meskipun pandemi kegiatan membinaan kerukunan tidak boleh berhenti. Maka meskipun ada pemangkasan, tahun 2020 yang lalu, tetap ada anggaran untuk FKUB”, terang Wahyudi Harso.

Sedangkan acara paparan di lakukan di kesekretariatan FKUB Semarang, Ketua FKUB Kota Semarang, H. Mustam Aji memaparkan mekanisme pengelolaan anggarannya selama ini. Ketua FKUB Kota Semarang dengan semangat memberikan pengalamannya sehingga yang awalnya sebatas mendapat fasilitasi menjadi dipercaya mengelola hibah setiap tahunnya.

Sedangkan penjelasan mekanisme keluarnya anggaran hibah dipandu oleh Saiful Rizal di dampingi Syarif Hidayat selaku sekretaris FKUB, selaku tenaga full timer di kantor sekretariat FKUB Kota Semarang.

“Dari rangkaian pembuatan proposal sampai munculnya dana hibah dan pelaporannya, yang paling krusial adalah saat kita meyakinkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tentang perlunya suatu kegiatan dianggarkan, layaknya ujian skripsi atau tesis,” ungkap Saiful.(mursyid/Sua)