Vaksinasi Covid-19 bagi Jamaah Calon Haji Lansia

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – Meski belum ada kepastian tambahan keberangkatan haji di tahun 2021 ini, namun Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan terus melakukan persiapan. Diantaranya dengan melakukan vaksinasi terhadap 701 Jemaah Calon Haji.

Persiapan menjelang pelaksanaan ibadah haji terus dilakukan oleh Kemenag Kabupaten Pekalongan, salah satunya ialah melakukan vaksinasi kepada jamaah calon haji yang berumur di atas 60 tahun atau lansia.

Proses vaksinasi sendiri dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2021, bertempat di dua lokasi yaitu di Gedung NU dan Gedung Dakwah Muhammadiyah. Sudah 212 jamaah calon haji lansia yang divaksin dari total rencana 701 jama’ah.

Kepala Kemenag Kabupaten Pekalongan H. Kasiman Mahmud Desky mengatakan vaksinasi Covid-19 merupakan syarat dari pemerintah Arab Saudi agar dapat menunaikan ibadah haji. Selain itu vaksinasi juga diharapkan bisa membantu jamaah haji nanti menjadi kuat dalam masa pandemi Covid-19, meskipun saat ini pemerintah Arab Saudi belum memastikan apakah pelaksanaan ibadah haji bisa dilakukan oleh warga dari luar negeri.

“Yang pertama tentu, kami berpesan kepada jama’ah untuk selalu menjaga kesehatan, yang kedua siap-siap untuk berangkat, apabila nanti pemerintah Indonesia dan pemerintah Arab Saudi membuat keputusan untuk memberangkatkan jamaah haji kita, “tutur Kakankemenag

“Karena memang sekarang kita disuruh untuk bersiap-siap dan mempersiapkan proses segala administrasi seluruh jamaah untuk siap diberangkatkan, tatakala sudah ada keputusan bersama antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi” sambungnya.

H. Kasiman Mahmud Desky menambahkan, setelah lansia vaksinasi Covid-19 juga berlanjut kepada jamaah calon haji lainnya. Dirinya memperingatkan agar jamaah tetap mentaati protokol kesehatan, meskipun sudah melaksanakan vaksinasi.

Dalam kesempatan yang sama H.Casmudi selaku Kasi Survilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Pekalongan juga menjelaskan bahwa ada prosedur spesifik dan berbeda untuk melakukan vaksinasi kepada lansia tersebut.

“Untuk penyuntikan menggunakan vaksin Sinovac ini, interval penyuntikan khusus untuk lansia adalah 28 hari, ” jelasnya.

Tak hanya berkaitan dengan interval penyuntikan, ada tahapan lain yang diberlakukan kepada lansia.

“Untuk tekanan darah dan suhu, sama dengan kategori lain, yaitu suhunya mesti 37,5 derajat celsius ke bawah dan tekanan darahnya tidak boleh lebih dari 180/110 mmHg. Yang berbeda adalah yang berkaitan dengan kondisi fisik, ada tambahan pertanyaan pada tahapan wawancara terkait hal itu sebelum dilakukan penyuntikan kepada lansia. Ini wujud aspek kehati-hatian,” ujar H. Casmudi

Beberapa pertanyaan tambahan tersebut antara lain:

  • Apakah mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?
  • Apakah sering merasa kelelahan?
  • Apakah memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke, dan penyakit ginjal)?
  • Apakah mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100-200 meter?
  • Apakah mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?

Apabila ada tiga atau lebih jawaban “ya” pada pertanyaan tersebut, maka vaksin tidak dapat diberikan. Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, calon penerima vaksinasi kategori lansia diharapkan memberikan keterangan sesuai dengan kondisi sebenarnya. Ini juga dilakukan agar efek vaksin yang diberikan bisa bekerja maksimal. (Ant/bd)