081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

480 Santri Ponpes Al Mubaarok di Wisuda

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Sebanyak 480 santri pondok pesantren (ponpes) Al Mubaarok Manggisan Wonososbo diwisuda pada kegiatan Haflah Attasyakur lil ikhtitam yang berlangsung pada hari Jumat malam (9/4) di komplek Ponpes Al Mubaarok Manggisan.

Dari 480 santri yang diwisuda terdiri dari 235 santri Diniyah formal tingkat Wustho, 139 Santri diniyah formal Tingkat Ulya dan 56 santri Ma'had Ali.

Menurut Nurul Mubin selaku Mundzir atau Direktur Ma'had Ali mengatakan, dalam sidang dewan masyayikh dinyatakan lulus Maha Santri sejumlah 56 Santri dan berhak menyandang gelar Sarjana Agama yang khusus konsentrasi pada bidang Fiqih dan Ushul Fiqih. “Dari 56 santri Ma’had Alitersebut yakni terdiri dari santri putra 43 dan 13 santri putri,” terangnya

Hal lain Nurul Mubin sampaikan dari 52 Ma'had Ali se Indonesia Ma'had Ali pada ponpes Al Mubaarok memperoleh akreditasi atau predikat Mumtataz (A). “Ma’had ali pada ponpes Al Mubaarok sudah terakreditasi A, untuk menunjang pendidikan alumni ma’had ali ke program pascasarjana, kami berharap bisa memperoleh ijin untuk mengajukan ijin operasional Ma'had Ali Marhalah Staniyah ( S.2 ) kepada Direktur PD. Pontren Kementerian Agama RI,” imbuhnya.

Selanjutnya dalam sambutannya pengasuh Ponpes Al Mubaarok Kyai Haji Nur Hidayatullah menyampaikan permohonan maaf khususnya wali santri yang tidak bisa diundang secara keseluruhan, namun hanya wali Maha Santri guna mentaati Protokol Kesehatan, “Kami tidak mengundang seluruh wali santri karena adanya pembatasan jumlah pengumpulan masa dalam satu kegiatan terkait prokes covid19, kami mohon maaf. Meski demikian, wali santri dapat mengikuti secara live streaming,” ungkap KH Nur.

Kyai menambahkan, dari sejumlah santri 3.000 sampai saat ini belum ada satupun santri yang terpapar covid-19 hal tersebut beriiringan dengan penerapan protokol secara ketat kepada santri, “alhamdulillah belum ada yang terpapar covid19 dan harapannya jangan ada karena kami ketat menerapkan prokes diamna santri saat masuk pondok harus rapid / swab dan tidak boleh pulang, orang tua datang juga tidak bisa bertemu secara langsung untuk menyentuh santri,” tandas KH Nur.

Sementara itu saat dijumpai diruangannya pada hari jumat (9/4) Kakankemenag Kab. Wonosobo Ahmad Farid menyampaikan ucapan selamat kepada santri yang akan diwisuda. Ia berharap selepas diwisuda kontribusinya dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat, ”lulusan pondok pesantren harus bisa menanamkan nuansa keagamaan dilingkungan sekitar dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada. Serta diharapkan usai kembalinya santri ke masyarakat, dapat berperan aktif mensosialisasikan terkait moderasi beragama,” tandas Faris. Ps-ws/qq