Farid Tandaskan Pentingnya Peran Penyuluh dan Guru Katolik Bagi Jemaat Katolik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Kakankemenag Kab. Wonosobo Ahmad Farid lakukan pembinaan kepada jajaran pendidik Agama Katolik dan Penyuluh Agama Katolik pada saat rapat koordinasi (rakor) guru agama Katolik dan penyuluh agama Katolik non PNS yang diselenggarakan olek seksi Gara Katolik Kankemenag Kab. Wonosobo pada hari Kamis, (8/4) di resto ongklok Argopeni Wonosobo.

Dalam pembinaannya Ahmad Farid menjelaskan terkait Visi dan Misi Kemenag yakni Terwujudnya masyarakat Jawa Tengah yang taat beragama, rukun, cerdas, dan sejahtera lahir batin dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Selanjutnya selaras dengan rakor tersebut, Kankemenag menyebutkan beberapa misi Kankemenag yang harus diperhatikan Penyuluh Agama maupun Guru Pendidikan Agama, salah satu misi dari Kemenag diantaranya yaitu adalah Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama dan Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan keagamaan.

Farid berharap dengan memahami Visi dan Misi Kemenag, peran penyuluh Agama dan Guru Pendidikan Agama dapat melakukan tugas dan fungsinya secara optimal, “guru mempunyai tugas untuk memberikan pendidikan Agama kepada siswa. Tugas ini sangat penting karena bukan sekedar mendidik tetapi ada pertanggung jawaban kepada anak didik. Begitu juga dengan Peran penyuluh juga sangat penting kepada masyarakat,” terangnya

Ia menegaskan, peran penyuluh lebih khusus yakni Penyuluh Agama umat Katolik salah satunya untuk meningkatkan kualitas pemahaman dan pengalaman terhadap agama yang diyakini masyarakat, agar pemeluk agama memiliki kualitas iman yang baik, sehingga bisa mengaplikasikan di dalam kehidupan di tengah masyarakat,”peran guru dan penyuluh ini sangat sentral dan diharapkan melalui Seksi gara Katolik ada pendataan yagn cermat terkait keberadaan penyuluh dan guru, jangan ada person guru atau penyuluh yang ada di Kab. Wonosobo yang tidak teridentifikasi.” Imbuh Farid.

Dalam akhir pembinaannya Farid berpesan kepada guru dan penyuluh Agama Katolik untuk dapat berpartisipasi mensosialisaikan moderasi beragama kepada seluruh pemeluk agama khususnya katolik, untuk menciptakan kerukunan beragama ditengah kemajemukan.

Sementara itu Kasi Gara Katolik Agus Triwiyarso menyampaikan dalam rakor juga dibahas tentang Kelompok Kerja Guru lewat kegiatan Pembinaan Guru Agama yang berkompeten agar Guru memiliki kualitas yang baik serta mengajak melibatkan orang tua dari anak didik karena dari keluargalah tercipta pembentukan karakter anak.

Hal lain Agus sebutkan tentang pembagian wilayah binaan yang tidak kalah penting untuk dibahas karena masih banyak beberapa tempat  wilayah Gereja dibeberapa Kecamatan banyak yang belum terjamah, “di Kab. Wonosobo dengan jumlah umat kurang lebih 4 ribu hanya ada 5 penyuluh agama Katolik Non PNS, dengan jumlah penyuluh yang terbatas mau tidak mau bekerja semaksimal mungkin untuk memberi perhatian kepada seluh umat Katolik di Wonosobo,” tandas Agus.

Ia menyampaikan akan berupaya mensosialisasikan terkait moderasi beragama sesuai pesan dari Kankemenag Kab.Wonosobo. ps-ws/qq