081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Simakrama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943/2021 Masehi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jepara (Bimas Hindu) – Pembimas Hindu Provinsi Jawa Tengah Drs. I Dewa Made Artayasa didampingi oleh Ketua PHDI Provinsi Jawa Tengah berkesempatan hadir dalam acara Simakrama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943/2021 Masehi yang dihadiri oleh seluruh umat Hindu di Kabupaten Jepara. Turut hadir Tokoh Lintas Agama Kabupaten Jepara. (4/4)

Acara diawali dengan sambutan dari Bupati yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Kab. Jepara menjadi percontohan toleransi umat beragama sebagai sikap untuk yang saling menerima dan keterbukaan terhadap adanya umat dengan agama yang beragama. “Tidak peduli terhadap agama apa yang dianut, setiap orang selayaknya dapat saling menghargai satu dengan yang lain. Tujuan dari toleransi beragama yaitu untuk membuat suasana atau situasi yang harmonis serta menciptakan kerjasama antar umat beragama. Misal ketika perayaan Hari Raya Nyepi umat muslim dalam beribadah tidak memakai toa diluar akan tetapi didalam mesjid untuk menghormati umat Hindu dalam menjalankan Hari Raya Nyepi,” ucap Bupati.

Pembimas menyampaikan untuk menuju indonesia maju sangat penting kerjasama bersatu padu membangun bangsa dan negara. Umat Hindu harus bisa memberikan kontribusi untuk menuju Jepara Majeng disamping itu pendidikan merupakan salah satu sektor yg paling penting dalam membangun bangsa ini maka keberadaan guru menjadi program prioritas.

Dharma Wacana yang disampaikan oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonsia Provinsi Jawa Tengah dengan materi tentang Catur Berata Penyepian yang meliputi:  1. Amati Geni, yaitu tidak menyalakan api/lampu termasuk api nafsu yang mengandung makna pengendalian diri dari segala bentuk angkara murka; 2. Amati Karya, yaitu tidak melakukan kegiatan fisik/kerja dan yang terpenting adalah melakukan aktivitas rohani untuk penyucian diri; 3. Amati Lelungaan, yaitu tidak bepergian, akan tetapi senantiasa introsfeksi diri/mawas diri dengan memusatkan pikiran astiti bhakti kehadapan Hyang Widhi/Ista Dewata Beliau; 4. Amati Lelanguan, yaitu tidak mengadakan hiburan/rekreasi yang bertujuan untuk bersenang-senang, melainkan tekun melatih batin untuk mencapai produktivitas rohani yang tinggi.

Harapan dengan adanya kegiatan Simakrama sehingga tujuan dari pelaksanaan Hari Suci Nyepi yaitu menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta) dapat terwujud untuk menjadikan Kolaboarasi dalam Harmoni Menuju Indonesia Maju. (jk/qq)