Penyuluh Diharapkan Terus Sebarkan Nilai Kebersamaan, Kerukunan & Saling Menghargai Dalam Perbedaan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Penyuluh Agama Kristen Non PNS Kabupaten Wonogiri mengadakan silaturahmi dan audiensi dengan Ka. Kankemenag Wonogiri, H. Cahyo Sukmana, Selasa kemarin, (10/05) di ruang kepala.

Kepala Kantor Kemenag Kab. Wonogiri, Cahyo Sukmana dalam pengarahannya menyampaikan bahwa penyuluh agama Kristen merupakan ujung tombak Kementerian Agama dalam melaksamakan penerangan agama Kristen ditengah pesatnya dinamika perkembangan masyarakat Indonesia. Perannya sangat strategis dalam rangka membangun mental, moral dan nilai-nilai kekristenan baik dibidang keagamaan maupun pembangunan karakter bangsa.

Menyinggung masih dalam suasana pandemi covid-19, Ka. Kankemenag mengharapkan para penyuluh agama non PNS pro aktif untuk mensosialisasikan protokol kesehatan 5 M kepada gereja-gereja se Kabupaten Wonogiri. Intinya ibadah memang sudah boleh dilaksanakan, tetapi harus tetap melakukan social distancing dan protokol kesehatan yg harus di utamakan.

“Sebagai garda depan Kementerian Agama, penyuluh agama non PNS harus cepat mempuplikasikan dan mensosialisasikan sekaligus memberikan edukasi kepada jemaat untuk melaksanakan prokes 5 M di wilayahnya masing-masing,” ungkap H. Cahyo.

“Sampaikanlah pesan-pesan keagamaan dengan cara yang santun, dan jangan sampai penyuluh agama malah menjadi provokator menyebar kebencian. Kita sebagai agen pemerintah juga bertugas untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” tambahnya.

Selain itu menyinggung perayaan Idulfitri yang bersamaan kenaikan Isa Al Masih, Ka. Kankemenag menyampaikan bahwa Kamis, 13 Mei 2021 menjadi hari istimewa bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, ada dua perayaan besar keagamaan yang jatuh bertepatan pada hari tersebut. Umat Muslim Indonesia merayakan Idulfitri 1 Syawal 1442 H setelah sebulan berpuasa di bulan ramadan. Sementara umat Kristiani memperingahi Kenaikan Yesus Kristus ke Surga.

H. Cahyo menilai ini menjadi momentum istimewa untuk memperkuat moderasi beragama. “Ini menjadi momen penting untuk terus merajut kebersamaan, rukun dan saling menghargai dalam perbedaan,” terang H. Cahyo.

Terkait dengan peringatan Kenaikan Yesus Kristus ke Surga, Kakankemenag menyebutkan, peristiwa tersebut memberi pesan kepada umat Kristen dan Katolik untuk terus bersemangat dalam melakukan pelayanan dalam berbagai keadaan, termasuk pandemi.

“Namun, pelayanan harus disesuaikan dengan menerapkan protokol kesehatan dan disiplin 5M yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan,” pesan H. Cahyo.(Mursyid/Sua)