Penerapan Pancasila dalam lingkup keluarga, jadi indikasi Sala yang aman dan kondusif

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Kepala Kankemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Seminar Nasional dengan tema “Sinergitas Masyarakat Solo Raya dalam Mengemban Pancasila Demi Mewujudkan Solo Raya yang Aman dan Kondusif” di Hotel Aston Surakarta (30/6).
Hidayat Maskur menyampaikan materi Catatan Kecil Problematika Rumah Tangga di Kota Surakarta ( untuk mewujudkan Kota Sala yang aman dan kondusif). “Peran orang tua sangat berperan mengarahkan anak-anaknya dalam membentuk karakter Pancasila, maka perlu pertimbangan dalam memilih tempat belajar,” ujarnya. Hidayat menambahkan bahwa Pancasila dapat diterapkan tidak hanya sebagai pedoman bangsa, namun dapat ditanamkan pada individu agar dapat diimplementasikan dalam keluarga.
Ketua PC GP Ansor, Arif Syarifudin dalam laporannya berharap perwakilan yang telah hadir dalam kegiatan ini adalah tokoh – tokoh yang dapat menyampaikan dan mendukung terwujudnya masyarakat yang aman dan kondusif. “Kami harap kegiatan ini dapat memberikan sesuatu yg bermanfaat bagi soloraya sehingga bisa dijadikan pembelajaran bersama dan senantiasa menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan sebagai masyarakat Kota Soloraya,” ujarnya.
Kegiatan diadakan oleh PC GP Ansor Kota Surakarta bekerjasama dengan Polda Jateng menghadirkan Kapolresta Surakarta diwakili oleh Wakasat Intelkam, Ngafifudin Muhtar Fawaid, Subari (Ketua MUI Surakarta), dan KH. Dian Nafi’ selaku tokoh agama. Ngafifudin menjelaskan tugas dan fungsi Polri yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat. “Ada beberapa potensi konflik sosial, salah satunya yaitu keberadaan sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan dirinya sebagai sebuah kelompok berlatar belakang agama dengan pemahaman yang sempit dan radikal sehingga perbedaan pemahaman ideologi digiring pada sikap skeptis terhadap pemerintah, cenderung anti pemerintah dan tidak mau mengikuti aturan,”ujarnya. Upaya yang dapat diambil adalah, peran serta aktif tokoh agama dan tokoh masyarakat, kerjasama lintas sektoral, menumbuhkan kembali semangat nasionalisme, toleransi dan gotong royong.
Sementara itu, KH. Dian Nafi’ menjelaskan Pancasila sebagai kesepakatan luhur. “ Pancasila punya andil sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, Payung Integrasi nasional, diperkaya nilai luhur universal, memuat dimensi moral penopang peradaban besar,” tuturnya. Ia menambahkan bahwa Pancasila juga menjadi rujukan solutif atas permasalahan bangsa dan menjadi ideologi konstitusional. ”Jangan hanya menampilkan individu, tapi muncullah sebagai warga negara,” pungkasnya. (may)