Pengembangan Kompetensi Guru Agama Katolik Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan melalui Seksi Bimas Katholik menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katholik Pendidikan Tingkat Dasar Kabupaten Pekalongan dengan tema “Pengembangan Kompetensi Guru Agama Katolik Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Katholik di Sekolah.” Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis sampai dengan Jumat tanggal 3 s.d 4 Juni 2021 bertempat di Hotel Marlin Jalan Raya Wiradesa 25 Pekalongan.

Disampaikan oleh Penyelenggara Bimas Katholik, Purwaningsih selaku Ketua Panitia bahwa tujuan dari kegiatan ini diantaranya adalah untuk menimba teladan dari sang Guru Sejati yaitu Yesus Kristus melalui materi narasumber;  semakin meneguhkan kompetensi para peserta melalui materi tentang Asesmen Kompetensi Minimum Dalam Kurikulum 2013; mendapatkan pengalaman baru dalam pengolahan penilaian dalam Google Classroom; meneguhkan yang berhubungan dengan diri dan kepribadian sebagai seorang guru agama Katholik dari berbagai narasumber; menimba pengalaman rohani bersama Romo dan dihantar kepada Bapa melalui Perayaan Ekaristi pagi; mengakrabkan tali silaturahim diantara guru agama Katholik se Karisidenan Pekalongan serta saling mencerminkan karya di daerah masing-masing.

Bertindak sebagai narasumber yaitu yang pertama Romo Paulus Bambang Widiatmoko selaku Pastur Paroki Gereja Santa Maria Fatima Brebes dan juga sebagai Pastur Komisi Pendidikan Keuskupan Purwokerto menyampaikan materi tentang Sang Guru Terang Iman Pendidikan Katholik, dan narasumber kedua Budi Hartati selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Pekalongan menyampaikan materi tentang Asesmen Kompetensi Minimum Dalam Kurikulum 2013 serta sebagai narasumber ketiga Henis Setyarin Waka Kurikulum SMAN 1 Pekalongan menyampaikan materi tentang Pengolahan Penilaian dalam Google Classroom.

Masih disampaikan oleh Ketua Panitia dalam laporannya bahwa untuk peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah guru pendidikan agama Katholik pendidikan tingkat SD sampai dengan SMA/SMK Kristen Pekalongan meliputi kabupaten Batang, kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, kabupaten Tegal, kota Tegal, kabupaten Pemalang dan kabupaten Brebes, yang semuanya sebanyak 30 orang.

Dalam laporannya terakhir ketua panitia menyampaikan, “Marilah kita serahkan seluruh kegiatan ini pada kehendak dan rencana Tuhan Yang Maha Kasih dan Bijaksana,” katanya.

“Selamat mengikuti kegiatan. Allah yang memulai pekerjaan baik diantara kita akan menyelesaikannya. Terima kasih, Tuhan memberkati.” pungkasnya.

Dalam sambutan sekaligus pembinaannya, Kepala Kankemenenag Kabupaten Pekalongan, H. Kasiman Mahmud Desky menyampaikan rasa syukur bahwa kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katholik Pendidikan Tingkat Dasar Kabupaten Pekalongan dengan tema “Pengembangan Kompetensi Guru Agama Katholik Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah” masih dapat dilaksanakan, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Guru adalah pilar pendidikan. Keberhasilan pendidikan di suatu negara sangat dipengaruhi peran strategis para guru. Maka dari itu, seiring berkembangnya zaman, kompetensi guru harus terus ditingkatkan,” ujarnya.

“Guru memiliki beban tugas yang sangat berat, tidak hanya bertanggung jawab kepada para anak didiknya, tapi juga pada negara. Guru bahkan memiliki peran sentral dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional,” lanjut Kakankemenag menyampaikan dalam pembinaannya.

“Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa, “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi tersebut harus tetap terus dikembangkan,” terangnya.

Dan terakhir disampaikan oleh Kakankemenag, “Semoga dengan kegiatan ini dapat meneguhkan yang berhubungan dengan diri dan kepribadian sebagai seorang guru agama Katholik dan peserta dapat menimba pengalaman rohani serta dapat mengakrabkan tali silaturahim diantara guru agama Katholik se Karisidenan Pekalongan.” harapnya. (Ant/bd)