Evaluasi Realisasi Anggaran DIPA 2021 Kemenag Banjarnegara Semester Pertama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Memasuki bulan ke tujuh yaitu bulan Juli ini menjadi pertanda awal semester dua, maka kita harus mengevaluasi realisasi anggaran DIPA 2021 semester satu. Targetnya realisasinya sudah mencapai 50 persen. Tentunya kita juga harus membandingkan dengan serapan anggaran pada Kantor Kemenag Kabupaten dan Kota lain. Hal ini untuk mengetahui seberapa efektif penyerapan anggaran kita.

Demikian penjelasan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, Agus Suryo Suripto saat memberikan pengarahan pada Rapat Evaluasi Realisasi Anggaran DIPA 2021 yang diikuti oleh Kasubbag, Para Kasi, Perencana, Analais Kepegawaian, PPK, Kepala MIN, Bendahara dan pengelola DIPA yang dilakukan secara daring melalui zoom meeting,Rabu, (7/7).

Lebih lanjut Suryo menjelaskan bahwa dalam pengelolan anggaran DIPA yang paling adalah seberapa efektif dan seberapa benefit penggunaanya. “Ada ungkapan semakin cepat anggaran habis maka semakin baik, Namun demikian justru yang paling bagus bukan seperti itu melainkan seberapa efektif penggunaan anggaran tersebut dan apa benefit yang didapatkan,” jelasnya.

Suryo juga berpesan agar nantinya pada enam bulan berikutnya atau pada semester dua tahun 2021 realisasi anggaran DIPA bisa maksimal, dan tentunya harus kreatif dan inovatif agar kegiatan yang belum terlaksana pada semester satu bisa terlaksana disemester dua ini, sehingga diharapkan di akhir semester dua penyerapan bisa sangat maksimal.

Sementera itu, Sholihun selaku Perencana menerangkan apabila diukur dari realisasi anggaran program, penyerapan untuk semester pertama adalah 49,28 persen.

“Kemenag Banjarnagera untuk tahun 2021 memiliki empat program yaitu kerukunan umat dan layanan kehidupan beragama dengan realisasi 40, 46 persen, dukungan managemen 49,49 persen, Paud dan wajib belajar 12 tahun 50,93 persen, dan kualitas pengajaran dan pembelajaran mencapai 45,22 persen sehingga seraca akumulasi mencapai 49,28 persen,” ungkapnya.

Sedangkan realisasi anggaran apabila diukur dari penyerapan setiap satker telah mencapai 46,49 persen.

“Dari total Pagu sebesar 117.933.750.000 rupiah sudah direalisasikan sebesar 54.832.027.309 rupiah, atau perkiraan 46,49 persen, dari semua satker tertinggi adala Setjen dengan 60,12 persen dan diikuti Ditjen Bimas Katolik dengan 52,34 persen. Sementara realisasi terendah pada Ditjen Bimas Kristen dengan 41,01 persen,” jelasnya.

Beliau menambahkan untuk kegiatan-kegiatan segera dilakukan walaupun melalui daring karena adanya PPKM ini, sehingga harapannya diakhir semester penyerapannya bisa masksimal. (ak/rf)