Pemerintah dan Masyarakat Harus Bersatu Kalahkan Covid-19

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Silaturahmi virtual Menko Polhukam, Menteri Agama, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Alim Ulama, Pengasuh Pondok Pesantren, Organisasi Keagamaan, dan Pimpinan Agama se-Provinsi Jateng terkait penanggulangan COVID-19 berlangsung dengan lancar pada Sabtu (31/07).

Tampak hadir secara daring seluruh Alim Ulama, Pengasuh Pondok Pesantren, Organisasi Keagamaan, dan Pimpinan Agama se-Provinsi Jateng yang akan melakukan diskusi dengan narasumber yang ada.

Acara dibuka dengan sambutan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Walaupun telah terlihat adanya penurunan antrian di rumah sakit Ganjar tetap menegaskan bahwasanya pandemi covid-19 belum berlalu dan menghimbau supaya masyarakat tetap waspada dan manut. 

“Saat ini ada 3 kelompok masyarakat, yang pertama yakni mereka yang percaya covid namun jadi paranoid (takut berlebihan), yang kedua yakni mereka yang rasional dan paham 5M. Tapi saya ringkas jadi 1M, manut, masyarakat manut dengan kebijakan pemerintah. Terakhir yang ketiga yakni kelompok yang tidak percaya dan bahkan menyatakannya sebagai teori konspirasi dan menyampaikannya kepada publik, ini yang susah,” tutur Ganjar.

“Sebab pasukan yang paling hebat adalah kita sendiri, berbagai upaya pemerintah sudah dilakukan, kita perlu masyarakat,” imbuhnya.

Sedangkan Gus Yaqut Cholil Qoumas selaku Menag RI yakin bahwa bangsa Indonesia memiliki daya tahan yang kuat terhadap bencana atau krisis sosial yang ada.

“Pandemi tidak bisa diselesaikan secara head to head namun semuanya akan terselesaikan bila seluruh lapisan masyarakat berkontribusi. Sejarah mencatat Indonesia termasuk negara yang paling rawan dengan bencana, namun Indonesia memiliki resiliensi dan daya tahan yang kuat dalam menghadapi bencana dan krisis sosial yang ada,” tutur Gus Yaqut.

“Secara umum virus ini punya kelemahan, kita ini hanya butuh kolektivitas, kedisiplinan dan kesabaran. Dengan rumus itu maka jarak-jarak sosial dan fisik  dapat ditaklukan. Mari kita ratakan curva covid-19 dan menjadi penjaga bagi orang-orang di sekeliling kita serta mematuhi aturan Pemerintah,” imbuhnya.

Jarwansah dari Deputi IV BNPB menuturkan bahwasannya Satgas bersama pemerintah telah melakukan yang terbaik.

“Pemerintah dan satgas telah melakukan yang terbaik, penambahan kapasitas tempat tidur, memastikan obat tersedia dan lain sebagainya. Namun kami perlu kedisiplinan masyarakat untuk dapat menjalankan protokol kesehatan hingga ditinggal individu,” tutur jarwansah 

Acara dilanjutkan dengan arahan yang diberikan oleh Menko Polhukam, Mohammad Mahfud MD dan diskusi dari para Tokoh Agama terkait penanggulangan Covid-19 di Jawa Tengah. (pqq)