Perlunya Para Tokoh Agama Untuk Sosialisasikan Disiplin Prokes dan Percepatan Vaksinasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Telah berjalan dengan lancar silaturahmi virtual Menko Polhukam, Menteri Agama, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Alim Ulama, Pengasuh Pondok Pesantren, Organisasi Keagamaan, dan Pimpinan Agama se-Provinsi Jateng terkait penanggulangan COVID-19 pada Sabtu (31/07).

Angka penyebaran virus covid-19 di Jawa Tengah termasuk dalam skala yang cukup tinggi. Dilansir dari website Jateng Tanggap Covid-19, sejak Sabtu (31/07) sebanyak 36.932 masyarakat Jateng yang terkonfirmasi positif covid-19 dan sedang dirawat. Dengan demikian, maka silaturahmi virtual ini dilaksanakan. Menko Polhukam, Menteri Agama dan Kepala BNPB melakukan silaturahmi serta diskusi bersama para tokoh lintas agama supaya dapat memetakan langkah-langkah yang telah dilakukan terkait penanggulangan covid-19 yang ada di Jawa Tengah.

Mohammad Mahfud MD selaku Menko Polhukam menegaskan bahwa masyarakat harus punya kesadaran bahwa covid itu nyata, maka benar tentara yang paling hebat adalah diri kita sendiri dan harus kita lakukan dengan kolektif. Dengan segala perkembangannya Pemerintah telah melakukan banyak upaya untuk menanggulangi pandemi, setelah ada ledakan antrian di rumah sakit maka mulai muncul kesadaran di masyarakat.

Menurut penuturan Menko Polhukam ada 3 langkah sebagai upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi, antara lain:

1. Pengendalian Laju Penyebaran Virus

2. Percepatan Vaksinasi

3. Program Bantuan Sosial 

“Upaya pemerintah perlu didukung dengan penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat, seperti yang dikatakan Menag Yaqut, harus dilakukan secara kolektif,” tutur Mahfud MD.

“Maka diperlukan peran tokoh agama, tokoh masyarakat dan para ulama untuk mensosialisasikan peningkatan implementasi prokes dan percepatan vaksinasi kepada masyarakat serta mengakomodir aspirasi masyarakat sebagai penyusun kebijakan pemerintah,” imbuhnya.

Menko Polhukam juga berpesan supaya masyarakat tidak mudah termakan hoax yang tersebar di masyarakat, tetap lakukan dengan kolektif dan tingkatkan konektivitas. Acara dilanjutkan dengan diskusi untuk para tokoh-tokoh yang hadir untuk memberikan pendapat, saran maupun kritik supaya kedepannya pandemi covid-19 dapat segera ditanggulangi dengan baik. (pqq)