081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Hindari MalPraktik Pembelajaran, GPAI Harus Berlatih Susun RPP

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Guru adalah sosok yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Sebab selain melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, membina, dan mentransfer ilmu demi pengembangan dan optimalisasi potensi anak.agar kelak menjadi pribadi yang kuat dan mampu bertahan dalam segala kondisi, guru juga harus bisa melejitkan potensi yang sudah dimiliki anak hingga dapat mencuat dan berkembang secara optimal.

Demikian disampaikan Ahmad Zabidi, Pengawas PAI tingkat dasar wilayah Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang pada pertemuan KKG PAI SD bulan Agustus 2021 bertempat di SD N Jubelan 02 Sumowono, Sabtu, (21/8).

Di depan 25 GPAI binaanya, Zabidi menjelaskan betapa penting seorang guru memahami teknik penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara mendalam untuk memudahkan proses pembelajaran itu sendiri.

“Dalam proses pembelajaran, yang memegang peranan penting dalam pelaksanannya adalah guru, peserta didik dan materi ajar beserta kelengkapannya.  Maka biasakan sebelum masuk ke kelas, baik tatap muka maupun PJJ, seluruh rangkaian perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran hingga umpan balik antara siswa dan guru  dipersiapkan secara matang, tak terkecuali penyusunan RPP nya,” kata Ahmad Zabidi. 

Untuk diketahui, RPP sebenarnya dibuat dalam rangka memudahkan proses pembelajaran para guru. Sebab dengan berpedoman pada RPP, arah dan alur pembelajaran akan jelas, sehingga tidak terjadi mal praktik atau kesalahan dalam pembelajaran yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Namun fakta di lapangan, seringkali kita jumpai banyak guru yang menganggap bahwa RPP hanyalah kelengkapan adminstrasi saja dan tidak akan menjadi persoalan bila hal tersebut diabaikan.

“Naif memang masih banyak guru yang mengkopi paste RPP milik guru lain atau dari sekolah lain. Padahal dalam penyusunan RPP, mestinya harus disesuaikan dengan keadaan dari tahun ke tahun yang sudah pasti ada perubahan sesuai dengan karakter dan kondisi masing-masing wilayah,” imbuhnya.

Ahmad Zabidi sendiri dalam waktu dekat berencana akan memberikan bimbingan dan pelatihan penyusunan RPP dengan support model RPP satu lembar sebagaimana yang digaungkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada awal jabatannya. RPP yang diajarkan juga mengacu pada materi esensial PAI sesuai dengan SK Dirjend Pendis tahun 2020, tentang materi penyesuaian masa darurat pandemi covid-19.

“Semoga nanti pelatihan dan bimbingan yang kami berikan akan menghindarkan GPAI dalam kesalahan administrasi pembelajaran, untuk tujuan pendidikan yang jelas dan terukur,” pungkasnya. (ns-shl/Sua)