Semangat Diri Perkuat Kompetensi di Tengah Pandemi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Pandemi global covid-19 dampaknya sampai saat ini masih dirasakan oleh kita bersama. Namun tidak semestinya hal itu mengakibatkan surutnya semangat untuk selalu memperkuat dan meningkatkan kompetensi diri sebagai pengawas, guru maupun profesi yang lain. Kecanggihan teknologi era milenial sangat memudahkan siapapun untuk bisa menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan juga luasnya wawasan dengan model online karena saat ini banyak sekali komunitas profesi yang memberi ruang dan kesempatan secara terbuka bagi siapa saja yang ingin mengembangkan kompetensi diri.

Demikian disampaikan oleh Nur Solichah, pegawas PAI Kankemenag Kab.Semarang di sela sela pemantauan pembelajara PAI SMP secara daring, Sabtu (7/8). 

Menurutnya, imbas dari pemberlakuan PSBB sampai PPKM level 3 – 4 yang mengharuskan seluruh institusi pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi memberlakukan pembelajaran online, harus diikuti dengan upaya peningkatan kualitas pendidik dalam rangka mewujudkan pembelajaran dua arah yang maksimal.

“Ada banyak komunitas belajar yang bisa diikuti oleh guru, pengawas juga tenaga kependidikan lainnya. Ada yang berbayar namun banyak juga yang gratis. Tinggal bagaimana kita memiliki niat, tekat, nekat, sempat dan akhirnya kita memiliki pengetahuan, keterampilan untuk bisa melahirkan sebuah karya yang mampu menunjang peningkatan kinerja sebagai guru atau pengawas,” terangnya.

Dalam setiap kegiatan, dirinya juga tak pernah bosan selalu mendorong guru binaannya dan mengajak sesama pengawas untuk bergabung dalam komunitas belajar di dunia maya agar selama masa pemberlakuan bekerja dari rumah (WFH), tidak menimbulkan kebosanan dan kejenuhan.

“Modalnya hanya niat, sempat dan piranti digital seperti smartpone dan laptop saja. Yang penting dijalani, nanti seiring berjalannya waktu, kefahaman takan muncul dengan sendirinya ,” imbuhnya.

Sedikit menyoroti kinerja guru, Nur Solichah beranggapan bahwa meski banyak guru yang disibukkan dengan kegiatan pembelajaran online dan focus pada tugasnya untuk melayani peserta didik, dirinya tetap beharap agar setidaknya  seminggu sekali, guru dan pengawas juga memanjakan diri untuk menuruti talenta dan memenuhi hajat kegemaran sesuai dengan passionnya masing-masing.

“Luangkan waktu untuk memikirkan nasib diri. Sebab kalau hanya sibuk mengajar tanpa mempedulikan hal-hal lain, Alhasil kenaikan pangkat sebagai salah satu bukti keprofesionalan diri akan terhambat, tertunda sekian lama. Untuk itu sekali lagi kami berharap bahwa dengan kita saling mengigatkan seperti ini, akan ada semangat dan ghiroh untuk bisa maju bersama mewujudkan dunia pendidikan yang berkualitas di tanah air,” pungkasnya. (shl/bd)