Kemenag Siap Sinergi dan Mengawal Keberlangsungan Sekolah Damai

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (Kabid PAI), Imam Buchori didampingi Kasi Tenaga Pendidikan Bidang Pendidikan Madrasah, Siti Mutmainah menyambut baik kehadiran Tim Wahid Foundation untuk beraudiensi terkait program sekolah damai di Ruang Tamu Pimpinan Senin (27/9/2021). 

Rofiah dalam hal ini sebagai ketua Tim dari Wahid Foundation mengutarakan maksud dan tujuannya audiensi, sekaligus meminta saran dan arahan dari Kanwil Kemenag Prov. Jateng.

“Kami hadir di sini untuk mengajukan draf usulan sekolah damai : protoleransi dan antiradikalisme di Provinsi Jawa Tengah, kami mengharap bisa bersinergi dengan Kemenag sehingga program sekolah damai ini dapat berkelanjutan,” ungkap Rofiah.

“Sekolah damai ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan pendidikan karakter melalui pengembangan bina damai,” imbuhnya.

Salah satu Tim Wahid Foundation, Siti Kholisoh yang akrab dipanggil Olis, juga menyampaikan harapannya bahwa setiap gerakan dan program ingin berkelanjutan, seperti halnya sekolah damai ini.

“Kedepan kami ingin membuat rekomendasi dilevel Jateng sehingga ada payung hukum agar sekolah damai dapat berkelanjutan di Jateng, semoga program ini dapat bermanfaat lebih lanjut,” ungkap Olis.

Sementra Kabid PAI menuturkan bahwa Kemenag siap bersinergi dan mengawal keberlangsungan sekolah damai. Kemenag juga siap mendorong pergerakan sekolah damai yang berkaitan erat dengan moderasi beragama, karena hal itu juga menjadi program prioritas Kementerian Agama.

“Kami siap untuk mewujudkan sinergi dengan Wahid Foundation. Semua program Kemenag sudah mengarah pada moderasi beragama, semoga apa yang menjadi harapan Wahid Foundation sama juga yang menjadi harapan kami,” tutur Imam Buchori.

“Semua program Kemenag juga sudah sejalan dengan sekolah damai, yakni mengarah pada moderasi beragama,” ungkap Imam Buchori.

Dalam hal moderasi beragama membutuhkan koordinasi dan kolaborasi semua pihak, bagaimana mengupayakan memahamkan siswa terkait moderasi beragama. 

“Prinsipnya Kemenag akan mengawal bersama-sama, bagaimana memahamkan moderasi beragama sama halnya dengan sekolah damai melalui wawasan kebangsaan dan melakukan kegiatan pencegahan radikalisme,” pungkas Imam.

Siti Mutmainah juga menyampaikan terkait madrasah sudah fokus pada kurikulum moderasi beragama yang terintegrasi pada seluruh mata pelajaran.

Rekomendasi yang ingin dibuat dari audiensi ini salah satunya dengan menyusun protokol penanganan radikalisme di sekolah, jika ada terdeteksi adanya radikalisme maka langkahnya seperti apa sudah jelas, pendampingan sekaligus treatment. (qq).