Mengimplementasikan Moderasi Beragama untuk Indonesia Maju

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Magelang. Sebagai bangsa yang masyarakatnya amat majemuk, kita sering menyaksikan adanya gesekan sosial akibat perbedaan cara pandang masalah keagamaan. Ini tak ayal dapat mengganggu suasana rukun dan damai yang kita idam-idamkan bersama. Paham radikal saat ini semakin gencar melakukan aksinya. Seringkali paham radikal ini berkedok ajaran beragama Islam dan mencari mangsanya dengan kriteria seserorang yang fanatik dalam agama dan dapat di pengaruhi. Apalagi saat ini mereka sudah dapat merekrut anggota dari media online. Untuk itu penting bagi kita untuk menerapkan moderasi keagamaan di Indonesia. Demikian disampaikan Sofia Nur Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Magelang dalam kegiatan Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Magelang Tri Wulan III.(30/9).
“Kemajemukan Bangsa Indonesia telah memberikan peluang munculnya radikalisme, keberadaan tersebut sering menumpangi salah satu agama dan orang yang memiliki fanitik, media perekrutan sudah menggunakan media online. Untuk itu harus lebih banyak memberikan pemahaman moderasi beragama” Kata Sofia
Lebih lanjut disampaikan Moderasi beragama dalam Indonesia jika diterapkan dapat menjadikan pribadi yang bisa bertoleransi antar sesama umat beragama, tidak menyebarkan ajaran kebencian dan bisa lebih menghargai antar sesama masyarakat berbangsa dan bernegara. Moderasi beragama sangat penting di terapkan untuk mengantisipasi semakin banyaknya paham radikalis yang gencar menjalankan aksinya. Kenapa sangat Pentingnya Moderasi Beragama di Indonesia dengan menerapkan moderasi beragama ini sama dengan menjaga persatuan bangsa Indonesia dari aksi-aksi terorisme. moderasi beragama sangat penting, karena Indonesia adalah negara yang masyarakatnya sangat religius dan sekaligus majemuk, meskipun bukan negara berdasar agama tertentu masyarakat Indonesia sangat lekat dengan kehidupan beragama tidak ada satupun urusan sehari-hari yang tidak berkaitan dengan agama. Itu mengapa kemerdekaan beragama juga dijamin oleh konstitusi kita.Penanggulangan Ekstrim Beragama dalam membela tafsir, klaim kebenaran versi masing-masing kelompok yang berbeda terjadi, padahal dalam hal tafsir agama yang maha mengetahui kebenaran sejatinya hanya Tuhan belaka, seringkali perbedaan yang diperebutkan itu sesungguhnya sebatas kebenaran tafsir agama yang dihasilkan oleh manusia, bukan kebenaran esensial yang merupakan pokok agama itu sendiri yang dikehendaki oleh Tuhan yang maha kuasa. Moderasi dan Kemajuan Indonesia Beragama harus kita jadikan sebagai sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang rukun, harmonis, damai toleransi serta konstitusi sehingga kita bisa benar-benar menggapai cita-cita bersama menuju Indonesia maju. Jelas Sofia

Kegiatan Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Magelang Tri Wulan III dilaksanakan di Kantor Kesbangpol Kota Magelang Kompleks Perkantoran Kota Magelang. Jl. Sarwo Edy Wibowo Magelang, dihadiri oleh Pengurus FKUB Kota Magelang dan dihadiri oleh Kepala Kesbangpol Agus Satiyo Haryadi, Ketua FKUB Kota Magelang Ismudiyono dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Magelang

Dalam penjelasan Kepala Kesbangpol Kota Magelang mengajak para tokoh agama yang tergabung dalam kepengurusan FKUB kota Magelang untuk menumbuhkan semangat kesadaran akan pentingnya nilai-nilai pemahaman agama yang sesuai dengan agamanya masing-masing, selain itu mampu memahami nilai-nilai ajaran agama yang lain serta mampu memberikan motivasi pentingnya kerukunan umat beragama seperti dalam sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa serta mampu hidup seperti sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Ini penting untuk memupuk tali persaudaraan dan saling mengayomi satu dengan yang lainya. Demikian disampaikan Agus dalam paparan materi rapat koordinasi.

Dengan adanya rapat koordinasi diharapkan akan menumbuhkan kualitas kehidupan beragama yang baik serta menumbuhkan semangat saling menghormati, menghargai dan memberikan kenyamanan sesama manusia untuk menuju Indonesia Maju. (Wahono)