MTsN 2 Wonosobo Gelar Musyawarah Gugus Depan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo- MTsN 2 Wonosobo gelar Musyawarah gugus depan 047/048 pangkalan MTsN 2 Wonosobo pada hari Jumat (3/9) di Ruang rapat MTs N 2 Wonosobo. Acara tersebut dihadiri oleh delapan belas orang yang merupakan empat tamu undangan dan empat belas orang pembina Gugus Depan.

Dalam laporannya ketua panitia pelaksana sekaligus Ketua Gudep Uswatun Khasana menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap tahun sebagai evaluasi terhadap program kegiatan yang telah di laksanakan dan untuk merencanakan program yang akan datang,

“musyawarah gugus depan kami adakan setiap tahun sekali. Dan untuk tahun ini, pelaksanaannya masih di tengah pandemi, jadi acara berlangsung singkat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Uswatun.

Usawatun juga mengucapkan selamat kepada seluruh pembina yang telah melakukan musyawarah pada hari ini, “saya berharap usai musyawarah diadakan dapat membawa gudep menjadi mantap sesuai dengan program yang digencarkan oleh kwartir daerah Jateng, memperoleh banyak prestasi, serta menjadi gugus depan yang unggul dan percontohan di Indonesia,” tandasnya.

Selanjutnya dalam sambutan pembukaan, Kamabigus Yatiman, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pembina Gugus Depan yang telah mempersiapkan kegiatan ini. Ia berpesan agar musyawarah dapat melahirkan program kerja yang realistis di tengah pandemic,

“ajang ini sebagai latihan berorganisasi dengan benar, cara bermusyawarah dengan baik dan benar, dan cara berpolitik yang santun, tanpa membunuh atau merugikan siapapun. Musyawarah menjadi wadah resmi para pembina di gugus depan dalam melaporkan perkembangan, mengevaluasi kendala atau permasalahan yang terjadi, serta merumuskan strategi baru,” kata Warsam.

Mengetahui adanya kegiatan tersebut, Kakankemenag Kab. Wonosobo saat ditemui diruanganya pada hari Senin (6/9) menyampaiakan agar pelaksanaan kegiatan intra maupun ektra madrasah harus tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Status pandemic masih dianggap mengancam. Bahkan di wilayah Jawa Bali diberlakukan PPKM. Jadi setiap kegiatan yang diadakan sangat kami sarankan untuk tetap mengindahkan protokol kesehatan dan jangan terlalu banyak peserta,” kata Farid. PS-WS