Tingkatkan Imunitas Dengan Rajin Baca Al Qur’an

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Hiduplah bersama Alqur’an dengan cara membaca, mendengar, menghafal, dan merenungi maknanya. Karena dengannya, secara otomatis kita akan mendapatkan terapi mujarab untuk menghilangkan rasa sedih dan kegalauan.

Demikian ungkapan pertama disampaikan oleh pengawas PAI Kankemenag Kab. Semarang jenjang menengah, Nur Solichah saat memberikan motivasi dan pencerahan kepada guru binaan sekaligus pemantauan pelaksanaan pembelajaran dan ektra kurikuler jarak jauh di SMK Wikrama Susukan Kab. Semarang, Selasa (31/8).

Kondisi pandemi covid-19 yang mengharuskan proses pembelajaran dilaksanakan secara online, nyatanya tidak menyurutkan semangat dari GPAI SMK Wikrama dalam membumikan Alqur’an di sela sela pembelajaran jarak jauh. Membentuk komunitas “ONE WEEK ONE JUZ WIKRAMA“ dengan kegiatan berupa tilawah dan tadarus bersama yang diikuti oleh guru dan siswa dengan rentang waktu mulai hari Jum’at sampai Sabtu tiap minggunya, ternyata mampu menjadi obat kegundahan dan kegalauan tersendiri yang siap membersamai pembelajaran jarak jauh/daring.

“Alhamdulillah kami apresiasi sepenuhnya kegiatan OWOJ yang diprakarsai oleh ibu Khulailatun Nikmawati Alhafidzah yang mana dengannya, kita mampu menjaga imunitas diri di tengah badai pandemi covid-19,” kata Nur Solichah.

Untuk diketahui, pelaksanaan khotaman OWOJ secara virtual hingga saat ini dilaksanakan sebanyak 26 kali. Tidak hanya membaca, pada akhir kegiatan diadakan pula kajian tafsir singkat agar para anggota tidak hanya membaca dan mendengar saja, namun bisa memahami dan melaksanakan makna yang terkandung dalam Alqur’an di kehidupan nyata.

“Semoga dengan program OWOJ ini, semua warga sekolah menjadi terbiasa untuk melantunkan lafadz-lafadz Allah yang akan menambah ketenangan dan menghilangkan ketakutan serta kecemasan. Bukankah ketakutan dan kecemasan adalah separo dari penyakit, ketenangan adalah separo dari obat dan kesabaran adalah separo dari kesembuhan. Maka mari mumpung masih diberi kesehatan dan kesempatan, kita pergunakan waktu kita dengan sebaik-baiknya untuk hal-hal positif yang mendatangkan pahala,” imbuhnya.

Mengutip apa yang disampaikan oleh Abdul Malik bin Umar, Nur Solichah menyampaikan bahwa manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca Alqur’an. Maka jadikanlah membaca Alqur’an sebagai sebuah kebiasaan dan bukan keterpaksaan.

“Selalu kami tekankan dalam pembinaan GPAI bahwa di masa pandemi seperti sekarang, jangan sampai kita menyerah dan hanyut dalam kegalauan. Tugas pokok guru adalah memberikan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan yang sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yakni membetuk insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang salah satu usahanya adalah dengan menjadikan tilawah Alqur’an sebagai kebutuhan hidup,” pungkasnya. (ns-shl/Sua)