Agro-Preneur Pesantren Tahfidz Wonosobo

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Pesantren lahir tumbuh dan berkembang ditengah kehidupan bermasyarakat di seluruh pelosok negeri, tidak terkecuali pesantren yang ada di Wonosobo, salah satunya adalah Pesantren Madrasatul Qur’an di Kertek Wonosobo Jawa Tengah. Pesantren ini berada di tengah masyarakat yang mayoritas petani, peternak dan pedagang yang keberadaanya sangat diharapkan memberikan kontribusi nyata berupa pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat sekitar.

Hal tersebut disampaikan oleh Kakankemenag Kab. Wonosobo, Ahmad Farid, saat memberikan arahan dan sambutannya dalam kegiatan Pelatihan Agro-preneur untuk santri, guru ngaji, dan muslimat yang di adakan oleh Pesantren Madrasatul Qur’an, Rabu, (27/10).

Farid, menambahkan bahwa komitmen untuk menjadikan pesantren Madrasatul Quran sebagai pesantren yang miliki keunikan unggulan dalam agro-preneur wirausaha pertanian, diharapkan mampu menginspirasi santri untuk mengenal agro-preneur, “selain materi pokok yang diajarkan untuk para santri yaitu tahfidz Al – Qur’an, komitmen untuk menjadikan Pesantren ini sebagai Agro-prenuer diharap mampu memotivasi santri belajar tata kelola bisnis dengan pemberdayaan ekonomi pesantren melalui ihtiar peluang bisnis agro-preneur.” Tandas Farid.

Sementara itu, Agus Fauzi, selaku pengasuh pesantren menjelaskan, bahwa selain fokus untuk pembelajaran tahfidz Al Quran, santri di pesantren ini juga akan diajarkan untuk menjadi seorang agro-preneur di bidang pertanian dan perikanan, “komitmen kami untuk mencetak santri-santri penghafal Al Quran dan memiliki keterampilan, sehingga bisa mandiri bermartabat dan memberikan manfaat yang luas di masyarakat,” ungkap Agus.

Ditemui di tempat yang sama, Fakih Khusni, selaku Kasi PD Pontren Kankemenag Kab. Wonosobo mendampingi Kakankemenag, menyampaikan sertifikat pengukukan Nomer Statistik Pondok Pesantren telah diterbitkan dan sudah diserahkan baru-baru ini, dengan disaksikan oleh tokoh masyarakat setempat termasuk Camat Kertek Singgih Kuncoro.

“piagam nomer induk statistik pesantren sebagai bukti bahwa pesantren ini benar-benar aktif laksanakan pembelajaran pesantren. Insyaallah pesantren yang berdiri di awal tahun ini dengan 30 santri menetap di pondok akan mengusung keunggulan pesantren pemuda wirausaha, yaitu pesantren yang fokus pada tahfidz Alquran dan agro-preneur,” ujar Fakih. Fk-ws