Bupati : Orang Kabupaten Pekalongan Kalau Tidak Mau Divaksin Rugi.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – Bupati Pekalongan Fadia Arafiq SE.,MM meminta warga kabupaten Pekalongan untuk mencontoh warga Nahdlatul Ulama (NU) bahwa warga NU mentaati pemerintah. Salah satunya adalah dengan mensukseskan program vaksinasi yang saat ini sedang giat digencarkan. Karena vaksinasi merupakan ikhtiar maksimal. Hal ini disampaikannya saat menghadiri ‘ Silaturahim Bupati Pekalongan Dalam Rangka Membangun Sinergitas Pemerintah Daerah Dengan Ormas Tingkat Desa’ di Pondok Pesantren Darussalam MWC NU Karangdadap, Senin (29/11/2021) malam.

Silaturahim dengan Bupati Pekalongan ini dihadiri oleh para alim ulama/tokoh masyarakat antara lain KH Syaiful Bahri, KH Muslih, KH Muhtarom, Asisten dan staf ahli Bupati , kabag Kesra , Plt Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pengasuh Ponpes Darussalam, pengurus ranting NU se-kecamatan Karangdadap, Camat beserta Forkopimcam Karangdadap, Kades se-kecamatan Karangdadap serta tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan silaturahim antara dirinya dengan warga Nahdliyin Karangdadap tersebut, Fadia menyebut bahwa dirinya adalah warga NU dan sebagai warga Nahdliyin ia mempunyai tugas membesarkan NU. Selain itu Fadia meminta agar kesempatan silaturahim ini dimanfaatkan untuk memberikan masukan dan informasi terkait kondisi jalan di kabupaten Pekalongan.

Selanjutnya Fadia juga memaparkan 3 (tiga) program dalam visi misinya yang paling utama yaitu pendidikan, kesehatan dan infrastruktur (jalan). Pada program pendidikan, Bupati Fadia memastikan bagi masyarakat kabupaten Pekalongan yang tidak mampu dari tingkat PAUD sampai SMP (negeri) bisa bersekolah gratis, termasuk daftar ulangnya juga digratiskan. Selain itu seragamnya pun disubsidi. Dan jika kondisi keuangan pemerintah daerah membaik nantinya, hal yang sama juga akandiberlakukan /merambah ke swasta dan pesantren.

Untuk program kesehatan, akan diberikan pelayanan berobat gratis (kelas 3) di seluruh Puskesmas kabupaten Pekalongan dan RSUD Kraton/Kajen yang direncanakan dimulai pada awal tahun 2022. Meski gratis, Bupati Fadia menjamin layanannya tidak asal-asalan. Tidak hanya itu, Bupati juga mengatakan bahwa untuk penunggu pasien rawat inap yang tidak mampu juga akan diberikan bantuan berupa uang Rp.50 ribu per hari.

Sementara pada program infrastruktur, Bupati berkomitmen ‘jalannya alus rejekinya mulus’. “ Saya fokus dan berusaha semaksimal mungkin agar jalan-jalan di kabupaten Pekalongan halus, dari daerah atas sampai bawah,” tegasnya.

Tak lupa Bupati menyampaikan bahwa saat ini kabupaten Pekalongan berada di level 3 dan Kabupaten Pekalongan memiliki stok vaksin yang berlimpah sehingga ia meminta agar vaksin ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

“Saya meminta vaksin langsung ke pusat. Pertama turun 185 ribu vaksin, kemudian datang lagi 189 ribu vaksin. Sampai kabupaten lain pinjam kesini. Dan jenis vaksinnya pun yang paling bagus, termasuk jenis Pfizer. Maka kita orang Kabupaten Pekalongan kalau tidak mau divaksin rugi. Karena sekarang ada Peraturan Presiden, bagi yang belum divaksin tidak boleh dapat bantuan PKH, BLT, atau bantuan lainnya. Selain itu, anak usia 12 tahun ke atas yang tidak divaksin tidak boleh ikut ujian sekolah. Dan orangtua yang tidak divaksin, anaknya tidak boleh ikut ujian sekolah. Jadi ini memang sudah menjadi keharusan. Saya minta Ibu/Bapak, kita punya vaksin yang terbaik supaya bisa dimanfaatkan,” pungkas Fadia. (Ar/Ant/bd).