Dua Orang Guru MTs Negeri 2 Pekalongan Harumkan Nama Madrasah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – MTs Negeri 2 Pekalongan kembali harum namanya, khususnya di tingkat kabupaten Pekalongan. Kali ini dalam lomba yang diselenggarakan dalam rangka HUT PGRI ke-76 tahun 2021. Pada lomba tersebut, MTs Negeri 2 Pekalongan mengirimkan delegasi terbaiknya yakni Noor Lu’lu’atuzzakiyah, S.Ag yang mengikuti lomba Guru Menulis, dan Ririn Dwi Wahyuningsih, S.Pd. yang mengikuti lomba Seni Tari. Pada lomba yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 tersebut, keduanya berhasil memperoleh gelar juara, yakni sebagai juara I lomba Guru Menulis dan juara II lomba Seni Tari. (Sabtu, 06/11/2021)

“Saya senang dan bangga sekali, bisa berprestasi dalam lomba ini. Akhirnya saya bisa membuktikan pada diri saya sendiri bahwa saya bisa. Alhamdulillah. Tentu saja, pencapaian ini akan menjadi motivasi dan semangat bagi saya untuk terus mengasah skill dalam bidang menulis agar bisa meraih prestasi lebih tinggi lagi.” tutur Noor Lu’lu’atuzzakiyah, yang akrab disapa bu Luluk ini.

Dalam keterangannya, ia menjelaskan bahwa tulisan yang dibuat adalah dalam bentuk cerita pendek berjudul “Belajar Bahasa Arab Senikmat Makan Coklat”. Ide cerita yang diangkat dari kisah nyata itu ditulis dengan penuh penghayatan. Beliau mampu menghadirkan pesan moral yang sangat baik pada cerita tersebut.

Guru MTs Negeri 2 Pekalongan yang sehari-hari mengampu mapel bahasa Arab itu menuturkan bahwa cerpen yang ia tulis memang berdasarkan kisah nyata yang ia alami sendiri ketika mengajar bahasa Arab.

“Saya merasakan sebuah keresahan tersendiri ketika anak-anak menganggap pelajaran bahasa Arab sebagai mapel yang sulit. Saya tidak boleh tinggal diam. Makanya, saya cari akal, bagaimana mengembangkan metode dan teknik mengajar yang menyenangkan. Contohnya, teknik menghapal kosakata dengan lagu, permainan acak kata, dan sebagainya, ” ujar Luluk.

“Setiap hari ada metode baru sehingga anak-anak senang dan tidak bosan dalam belajar, sehingga mereka tidak lagi mengatakan bahwa bahasa Arab adalah pelajaran yang sulit. Nah, kisah itulah yang saya angkat dalam cerpen tersebut,” ungkap Luluk dengan penuh percaya diri.

Sementara itu, sang Juara II Seni Tari, yakni Ririn Dwi Wahyuningsih, S.Pd. yang sehari-hari mengajar mapel Seni Budaya mengungkapkan perasaan yang sama.

“Alhamdulillah, saya tidak menyangka bisa mempersembahkan piala untuk madrasah melalui lomba yang saya ikuti ini. Saya berusaha tampil sebaik mungkin yang saya bisa, dan Alhamdulillah, juara II bisa saya dapatkan,” tutur Ririn.

Dalam lomba Seni Tari yang diikuti, ibu 1 orang anak ini menampilkan Tari daerah yang diiringi dengan musik gamelan Banyumasan dan berdurasi 6 menit.

“Proses pengambilan videonya waktu itu sangat mengesankan, karena dilakukan di sawah samping madrasah pada saat matahari sedang terik-teriknya. Perjuangannya terasa sekali. Oleh karena itu, saya juga berterima kasih pada semua pihak yang telah membantu baik dalam tata rias, properti, serta syuting videonya,’’ ungkap Ririn lebih lanjut.

Imam Sayekti, S.Pd.,M.Si.,M.Pmat selaku Kepala Madrasah sungguh-sungguh bangga atas prestasi tersebut. Pada Sabtu, 6 November 2021, di ruangannya, Kamad menyampaikan bahwa prestasi yang telah dipersembahkan merupakan hasil dari jerih payah dan perjuangan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.

“Bu Luluk dan bu Ririn ini adalah teladan yang baik bagi teman-teman seprofesinya. Bahwa sebagai seorang guru, ada hal-hal yang harus terus kita gali selain tupoksi yang melekat pada sumpah jabatan seorang guru. Lebih dari itu, skill, ketrampilan dan kelebihan yang ada pada diri hendaknya terus diasah, sehingga pada akhirnya akan bersinar dan menginspirasi yang lain, baik teman guru maupun murid-murid,” kata Imam Sayekti.

Mengakhiri pertemuan hari itu, Kepala Madrasah menyampaikan akan ada reward dari madrasah untuk setiap guru yang berprestasi. Dengan seperti itu, ia berharap, guru-guru yang lain akan termotivasi  sehingga gelar Madrasah Berprestasi akan bisa diwujudkan. (Why/Ant/bd).