GPAI, Antara Tugas Mengajar dan Mendidik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Sebagai langkah untuk meningkatkan mutu, kedisiplinan dan kemandirian ASN, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang melalui Seksi Pendidikan Agama Islam menggelar kegiatan pembinaan bagi pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) dan guru PAI yang  dikemas dalam Rapat Koordinasi GPAI DPK pada Sekolah dengan tema Peningkatan Kompetensi Dalam layanan Sistem Informasi Elektronik Kinerja ASN Kemenag Kabupaten Semarang di Aula SMPN 2 Tengaran, Rabu, (17/11).

Dalam pembinaanya, Kasi Pendidikan Agama Islam Kankemenag Kab.Semarang, Rozikin menyampaikan bahwa seiring majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, ASN dalam hal ini harus pula mengikuti perubahan dan perkembangan yang ada agar tidak gaptek dan melek teknologi.

“Bahwa Si-EKA sendiri adalah aplikasi berbasis online yang digunakan untuk menginput aktivitas harian (daily activity), yang dengannya akan terlihat kualitas kinerja ASN untuk kemudian akan berdampak pada sistem penggajian ASN itu sendiri. Maka mari yang belum dikerjakan Si-EKA nya hingga bulan November ini untuk segera saja dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban kita atas tunjangan kinerja yang sudah kita terima selama ini,” kata Rozikin.

Terkait tugas guru dalam Pendidikan Agama Islam, Rozikin juga mengingatkan agar GPAI tidak berasumsi bahwa tugas utamanya adalah mengajar, tapi lebih ke kegiatan mendidik. Sebab, mendidik memiliki makna dan cakupan yang lebih luas dari sekedar mengajar.

“Guru adalah unsur dasar pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan itu sendiri. Sebab tak ada pendidikan di dunia ini tanpa kehadiran seorang guru. Guru merupakan penentu arah dan sistematika pembelajaran mulai dari kurikulum, sarana, bentuk pola sampai bagaimana usaha anak didik seharusnya belajar yang baik dan benar dalam rangka mengakses diri akan pengetahuan dan nilai-nilai hidup. Untuk itu, tetaplah semangat dalam mengawal pendidikan PAI di sekolah agar generasi penerus kita menjadi generasi yang unggul, berbudi pekerti yang santun dan taat dalam melaksanakan ajaran agamanya,” pungkasnya. (shl/Sua)