Kabid Penmad : Kenaikan Pangkat Terhambat Oleh Penyusunan SKP Yang Salah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – Kabid Penma Kanwil Kemenag Jateng, Drs. H.A. Saifulloh, M.Ag. mengawali penyampaian materi dalam kegiatan yang bertajuk Pembinaan dan Bimtek Penyusunan SKP dan PAK bagi Guru dengan memberikan apresiasi pada MTs Negeri 2 Pekalongan atas prestasi-prestasi yang telah diukir baik oleh guru maupun peserta didiknya. (Sabtu, 20/11/202).

Disampaikan oleh H.A. Saifulloh  bahwa hal yang paling saya ingat dari MTs Negeri 2 Pekalongan adalah ketika ada salah seorang siswanya yang berhasil diterima di MAN IC Kota Pekalongan.

“Anak yang berasal dari keluarga yang miskin, namun berhasil masuk di MAN IC melalui seleksi yang sangat ketat, mengalahkan pesaing-pesaingnya dari seluruh Indonesia. Selain itu, sekarang ternyata siswa-siswanya juga banyak yang meraih medali di berbagai kompetisi. Ing atase MTs Negeri 2 Pekalongan itu letaknya di pinggir sawah, di depan kuburan, dan bangunannya yang hanya memanjang dari depan ke belakang, namun prestasinya banyak sekali. Luar biasa. Saya betul-betul kagum,” pujinya seraya mengacungkan jempol.

Saifulloh menjelaskan, latar belakang perlu adanya Bimtek tentang Penyusunan SKP dan PAK bagi guru antara lain karena kenaikan pangkat yang terhambat yang salah satunya disebabkan oleh penyusunan SKP yang masih salah, maupun kurangnya wawasan mengenai angka kredit yang dibutuhkan tiap kenaikan pangkat. Oleh karena itu, ia memaparkan materi antara lain tentang angka kredit, kompetensi guru, PKG hingga contoh SKP yang benar. Para peserta menyimak materi dengan baik, setelah sebelumnya mengerjakan pre test.

Materi yang disampaikan selama kurang lebih 3 jam tidak terasa membosankan, karena selama materi, diselingi dengan berbagai kuis berhadiah. Bagi peserta yang bisa menjawab mendapatkan reward dari narasumber. Tentu saja, hal tersebut menjadikan peserta menjadi tambah bersemangat. Terbukti, peserta terlibat aktif dalam tanya jawab maupun presentasi. Bahkan, di akhir sesi, ada salah seorang peserta yang membacakan puisi.

Setelah penyampaian materi selesai, Saifulloh kembali menekankan pada para peserta perihal unsur-unsur yang membangun angka kredit, yakni pendidikan, pembelajaran dan tugas tambahaan (PKG), Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), dan unsur penunjang. Sementara itu, unsur yang harus ada dalam SKP antara lain PKG, tugas tambahan yang relevan, PKB dan unsur penunjang. Nilai PKG didapatkan dari 4 kompetensi guru yang dinilai tiap tahunnya meliputi kompetensi paedagogis, kepribadian, sosial dan profesional. Sedangkan unsur PKB didapatkan dari Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah dan Karya Inovasi, dimana masing-masing komponen PKB memiliki angka kredit yang berbeda-beda.

“Silakan pelajari lebih dalam lagi pedoman yang lebih lengkap di Permenneg PAN dan RB Nomor 16 tahun 2009. Di sana tercantum dengan detail tentang komponen tugas tambahan, PKB, hingga unsur penunjang beserta angka kreditnya,” jelasnya.

Noor Lu’lu’atuzzakiyah, salah satu peserta mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti Bimtek Penyusunan SKP dan PAK.

“Alhamdulillah, ilmu dan wawasan saya jadi bertambah, terutama tentang angka kredit, PKB, dan bagaimana SKP yang benar. Apalagi narasumbernya langsung dari Kabid Penmad Kanwil ya, jadi tidak diragukan lagi. Saya dan teman-teman tentu saja bangga dan termotivasi. Selain itu, saya juga senang karena dari sekian peserta, saya salah satunya yang mendapat reward dari narasumber.” ujarnya bahagia.

Acara pada hari itu ditutup dengan doa yang dipimpin oleh H.Timbul, S.Ag, dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama narasumber sebagai kenang-kenangan. (Why/Ant/bd).