Membudayakan Kebiasaan Positif di Madrasah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – Sabtu, 6 November 2021, di bawah sinar mentari pagi yang hangat, seluruh guru dan tenaga kependidikan MTs Negeri 2 Pekalongan mengikuti kegiatan Sabtu sehat, yakni senam bersama. Kegiatan yang mulai digagas bulan lalu ini menjadi kebiasaan baik yang tengah dan akan dilanjutkan pelaksanaanya. Pada hari itu, bertindak sebagai instruktur adalah Agus Setiawan, S.Pd. selaku guru mapel PJOK dan Intan Farida, S.Kom yang merupakan salah satu tenaga kependidikan di MTs Negeri 2 Pekalongan. (Sabtu, 06/11/2021)

“Pada kegiatan senam yang lalu, memang instruktur kita undang dari luar, namun untuk senam kali ini, kita memaksimalkan potensi sumber daya yang kita miliki. Pak Agus ini pas sekali sebagai instruktur ya, karena beliau adalah seorang guru Olahraga,” tutur ibu Srimanah, S.Pd. selaku koordinator kegiatan Sabtu Sehat.

Srimanah juga menambahkan, kegiatan Sabtu Sehat ini nantinya tidak hanya berlaku untuk guru dan tenaga kependidikan saja, namun untuk para peserta didik juga.

“Nanti akan kita atur jadwalnya, agar anak-anak juga bisa mengikuti senam bersama.” demikian menurutnya.

Kegiatan yang dilaksanakan di halaman tengah madrasah ini diikuti seluruh peserta dengan penuh semangat. Jenis gerakannya pun cukup variatif dan ritmenya disesuaikan dengan usia para peserta. Dengan kata lain, beat-nya tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat.

Sementara itu, Kepala MTs Negeri 2 Pekalongan, bapak Imam Sayekti, S.Pd., M.Si., M.Pmat juga memberikan apreasiasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini.

“Kebiasaan positif semacam ini memang harus terus ditumbuhkan dan dibudayakan di madrasah. Mungkin pada saat PPKM, dimana madrasah menerapkan WFH-WFO dan pembelajaran 100% daring, kegiatan seperti ini tidak bisa dilaksanakan, nah, sekarang bisa jadi momen yang tepat untuk memulainya kembali. Tentu kami sebagai pimpinan sangat mendukung  dan mendorong agar senam seperti ini terus dilanjutkan, sebagai salah satu ikhtiar memperkuat imun tubuh.” demikian tutur Imam Sayekti mengakhiri penjelasannya. (Why/Ant/bd)