Musta’in Ahmad Ajak Para Guru Menjadi Sumber Motivasi Bagi Siswa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kaya akan Literasi Membaca, Literasi Numerasi, Literasi Sains dan Literasi Sosial Budaya, Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Prov. Jateng dibawah arahan Kementerian Agama RI menggelar kegiatan uji coba dan penerapan modul dalam bimtek yang diselenggarakan tersebar di 10 titik di Jawa Tengah dengan total 900 peserta, dan acara tatap muka ini di selenggarakan selama 4 hari yakni (18-21/11/2021).

Dalam acara tersebut Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad berkesempatan untuk membuka jalannya acara melalui daring. Dalam sambutannya beliau mengajak untuk seluruh guru khususnya di Lingkungan Madrasah untuk menjadi sumber motivasi bagi siswa dan siswi.

“Mari kita mengubah praktik pembelajaran lama yang tidak relevan, dan kita ciptakan lingkungan madrasah yang kaya akan literasi,” ujar Musta’in.

Dalam Kesempatan tersebut Kakanwil turut menjelaskan 4 jenis literasi yang harus guru kembangkan untuk menciptakan lingkungan madrasah yang lebih moderat, yakni;

  • Literasi Membaca

Dengan diperdalamnya literasi membaca siswa dan siswi akan memiliki kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah;

  • Literasi Sains

Adalah bangaimana siswa dan siswi harus memiliki pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta;

  • Literasi Numerasi

Hal yang tidak kalah penting beliau ungkapkan bahwa siswa dan siswa harus memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan sebagai warga negara).

  • Literasi Sosial Budaya

Kemampuan terakhir yang Kakanwil jelaskan adalah kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa, menerima dan beradaptasi, serta bersikap secara bijaksana atas keberagaman.

Kakanwil mengajak untuk para guru benar-benar mendalami ke-empat hal tersebut selama bimtek berlangsung. Berharap guru-guru dapat fokus terhadap perbaikan sumber daya pembelajaran dan sebuah manfaat bukan nilai belaka.

“Saya percaya secara jangka panjang asesmen nasional akan membentuk dan memperbaiki kulaitas pembelajaran kita, khusunya didalam madrasah,” ujar Musta’in.

Diakhir sambutanya, Kakanwil merasa optimis apabila perubahan gaya mengajar yang diterapkan pada madrasah akan memiliki dampak besar pada prestasi madrasah yang lebih maju dalam berbagai bidang.

(bqq)