Pembinaan Guru Dan Tenaga Kependidikan MTs Negeri 2 Temanggung

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Untuk memberikan motivasi dan pemantapan terhadap para guru dan tenaga kependidikan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah  H.  Musta’in Ahmad, melakukan pembinaan guru dan tenaga kependidikan di  MTs Negeri 2 Temanggung. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dilaksanakan di Aula MTs Negeri 2 Temanggung, Rabu (03/11).

Turut hadir mendampingi Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Kepala Kankemenag Kab. Temanggung, H. Ahmad Muhdzir, Kasi Pendidikan Madrasah H. Ahmad Sugijarto. Kegiatan ini dihadiri sejumlah guru dan tenaga kependidikan  MTs Negeri 2 Temanggung sebanyak 41 orang guru , 11  tenaga kependidikan.

Dalam sambutannya Kepala Kantor Kemenag Kab. Temanggung, H. Ahmad Muhdzir, menyatakan bahwa penguatan (empowering)  motivasi sangat penting untuk dilaksanakan, sehingga terwujud kinerja Kementerian Agama yang semakin baik.

Tujuan diselenggarakan pembinaan ini  untuk penguatan budaya kerja dan motivasi bagi guru dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Agama. Sementara dalam pembinaannya Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Jateng, H.  Musta’in Ahmad, menekankan pentingnya kesadaran terhadap konsekuensi pilihan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Penekanan khususnya terhadap loyalitas ASN terhadap negara, seorang ASN harus sejalan dengan tujuan negara.

“ASN adalah personifikasi dari Undang-Undang dan Konstitusi. ASN adalah wajah Pancasila sebagai falsafah negara, karena itu seorang ASN harus selalu menyesuaikan diri dengan Pancasila, karena itu ia tidak diperbolehkan menyimpang dari Pancasila, apalagi mengingkari Pancasila,“ urainya.

Selanjutnya penekanan yang kedua adalah kesadaran ASN sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Pergeseran paradigma tentang ASN, menuntut kesadaran pada diri, bahwa sebagai aparat atau pejabat negara, ia bukan lagi orang yang harus dilayani, tetapi ASN adalah orang yang harus melayani masyarakat, karena itu penting mendasari motivasi dalam pengabdian dengan memahami kembali makna dan tujuan pemerintah, termasuk aparatur di dalamnya yaitu bahwa pemerintah adalah organ yang dibentuk negara untuk menjalankan tugas dan fungsi untuk mencapai tujuan negara.

Di akhir pembinaan, sebuah untaian kalimat disampaikan sebagai motivasi dengan pernyataan beliau, “Pejabat adalah orang yang terhormat, sedangkan pelayan masyarakat adalah seorang yang mulia, karena itu marilah kita bergerak dari seorang yang terhormat menuju pada derajat yang mulia,”ucapnya.(sr/rf)