PTKIS Perlu Memperkuat Inklusivisme dan Moderasi Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Perguruan Tinggi Keagamaan Islam perlu mengimplementasikan   inklusivisme  dan moderasi  beragama  dalam Tri Darma Perguruan Tinggi.  Nilai-nilai kemanusiaan menjadi dasar untuk terus membangun komunikasi lintas agama agar keharmonisan antar pemeluk agama tetap terjaga. Hal tersebut disampaikan Suyitno Direktur DIKTIS Kemenag RI dalam kegiatan saresehan  implementasi moderasi beragama di INISNU Temanggung, Kamis (25/11).

Ditegaskan bahwa moderasi beragama dapat diimplementasikan melalui tiga fungsi pendidikan, pengabdian kepada  masyarakat dan penelitian.

“Pertama untuk  membangun  inklusivisme  kampus perlu dalam pendidikan perkuliahan  ada insersi kurikulumnya,  memasukkan moderasi dalam matakuliah yang relevan,“ tegasnya. 

Kampus perlu memperkuat tasamuh (toleransi) untuk memanusiakan manusia, persoalan keyakinan adalah bersifat personal dan secara publik perlu membangun komunikasi dengan berbagai pihak, lanjut tokoh yang pernah menjabat sebagai ketua FKUB provinsi Sumatera Selatan itu.

Kemudian yang kedua dalam kegiatan pengabdian masyarakat harus diarahkan dengan melibatkan sasaran lintas agama untuk membangun persaudaraan dan mengarusutamakan  nilai kemusiaan tersebut. INISNU Temanggung sebagai perguruan tinggi Nahdlatul Ulama  perlu mempelopori adanya pengabdian masyarakat yang melibatkan pemeluk  lintas agama, agar kampus dapat dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh semua agama.

“Selanjutnya yang ketiga penelitian di kampus juga diarahkan adanya riset  kolaboratif, bersama perguruan tinggi lain misalnya INISNU dengan UKSW Salatiga. Hal ini dapat memperkuat inklusivisme dan moderasi di kampus,“ lanjutnya.

Harapanya ketika ketiga hal itu diterapkan di kampus, akan menjadi pembelajaran yang baik dalam rangka mewujudkan kerukunan antar umat beragama, dan kampus hadir sebagai penggeraknya. Dalam kegiatan saresehan tersebut hadir seluruh civitas akademika INISNU Temanggung, Rais Syuriah PCNU , Forkompinda, Kakankemenag dan pengurus BPPIISNU serta tokoh lintas agama. Mengawali kegiatan itu juga  dibacakan  doa oleh tokoh lintas agama dari FKUB Kabupaten Temanggung.(sr/rf)