Kemenag Hadiri Acara Sosialisasi Program Kerja ATI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Kankemenag Kab. Wonosobo dalam hal ini diwakilkan oleh Humas, Pasa Adi Nugraha, hadiri undangan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Wonosobo kaitannya dengan sosialisasi program kerja Asosiasi Toilet Indonesia (ATW), yang dihelat di ruang Tepas Pamicara Dinas Pariwisata setempat, Kamis (2/12).

Selain Kankemenag Kab. Wonosobo, acara tersebut juga mengundang seluruh instansi Pemerintahan yang ada di Kab. Wonosobo, dan dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Wonosobo, H. Agus, serta Ketua ATI, Satrio.

Dalam materinya, Satrio, menyampaikan fokus program ATI yakni untuk mengedepankan kepedulian standarisasi toilet sekaligus sebagai pusat informasi tentang penyuluhan kebesihan dan penghematan air,

“kami juga gencar untuk mensosialisaikan faktor kebersihan, higienis, cara mudah memelihara toilet, dan sosialisasi standarisasi toilet umum. Baik melalui kampanye sosial tatap muka maupun stiker edukasi,” kata Satrio.

Hal lain ia sampaikan terkait standar toilet ATI Wonosobo. Menurutnya, untuk minimal ukuran toilet yang layak yakni 90x150cm, terdapat ventilasi dan pengharum ruangan, akses masuk minimal 100 cm, westafel atau kran cuci tangan, sabun cair, tempat sampah, cermin, tissue dan gantungan baju,

“selain sarana dan prasaranan, dalam pengelolaan juga ada standarnya, yaitu membersihkan toiler minimal 3 kali sehari, memastikan ketersediaan air, memahami hospital (3s) dll,” jelas Satrio.

Dari Dinas Pariwisata, Agus, menyampaikan terkait Capacity Building pariwisata antara lain membuat layanan yang baik melalui standar toilet, Jumlah toilet lebih banyak karena faktor cuaca dingin, dan rencana untuk setiap destinasi akan dibangun lebih dari satu ruang.

Sementara itu, Pasa Adi, dalam paparannya menyampaikan terkait jumlah tempat ibadah, Madrasah, dan ponpes di seluruh Kabupaten Wonosobo. Ia mengklaim bahwa satu tempat dipastikan ada minimal satu toilet, “terdapat 3352 tempat ibadah, 182 Pondok, dan 270 Madrasah. Minimal ada satu toilet di masing-masing tempat tersebut,” kata Pasa.

Ia menambahkan, untuk mencegah dampat negative yang ditimbulkan akibat sanitasi dan perilaku kebersihan yang buruk, ia berharap ada edukasi langsung kepada tempat ibadah, pondok maupun madrasah.

Ditempat terpisah, Kakankemenag Kab. Wonosobo, Ahmad Farid, menyampaikan edukasi terkait sanitasi ataupun pengelolaan toilet harus dilakukan secara bersama-sama. Ps-ws