Lawan Bertanding dalam Olah Raga Sebenarnya adalah Kawan Bertanding yang Diikat Pesaudaraan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Mungkid – Pertandingan yang fair merupakan pertandingan didasari kesadaran yang selalu melekat diri bahwa lawan bertanding adalah kawan bertanding yang diikat oleh pesaudaraan olahraga. Pesan tersebut disampaikan Kepala Kankemenag Kab. Magelang Zainal Fatah ketika membuka perlombaan Badmenton antar eks kawedanan sekabupaten Magelang dalam rangka memperingati HAB Kementerian Agama ke-76 di Gedung Serba Guna Kankemenag Kab. Magelang, Selasa, (14/12/2022).

“Jadi permainan yang fair merupakan sikap mental yang menunjukkan martabat ksatria pada olahraga yang melandasi pembentukan sikap, dan perilaku. Mari sekarang kita menengok tujuan untuk meningkatkan sportivitas serta mencegah diskriminasi dalam permainan olah raga,“ jelas Zainal Fatah.

Zainal Fatah melanjutkan penjelasannya tentang bagaimana cara menerapkan perilaku sportivitas dalam pertandingan olah raga diantarannya pertama, mengakui kekalahan dengan lapang dada, kedua tidak berbuat curang dan ketiga, meminta maaf jika berbuat salah.

“Dalam pertandingan tentu ada tim yg kalah ada pula tim yang menang, maka sangat perlu menjujung tinggi sportifitas, tidak perlu emosi kalau kalah, tidak perlu ngeyel-ngeyelan soal bola masuk atau keluar lapangan dalam satu pertadingan, semua serahakan keptusannya kepada wasit,kalah menang itu wajar, kalau semua harus menang ya tidak mungkin,” terangnya.

Memiliki jiwa sportif bagi ASN ketika berkompetisi sangat penting karena jiwa sportif merupakan nilai dalam membangun lembaga yang bermartabat. Mengutip buku karya Maryati (2012) sportifitas adalah sikap adil dan jujur mengakui kelemahan dan kekurangan diri di hadapan lawan atau mengakui keunggulan lawan sikap sportif adalah sikap yang adil dalam melakukan sesuatu ”jika menang, tidak sombong, yang kalah harus menerima kekalahannya dengan lapang dada,” pesan Zainal Fatah.

Selain menanamkan niali-niai sportifitas, Zainal Fatah juga menyampaikan nilai silaturohmi dalam perhelatan tersebut. “Kita didalam pertandingan badminton ini bisa saling ketemu saudara kita yang berada jauh diluar wilayah. Di kawedanan yang jauh sana, misalnya kawedanan grabag, ini dapat memupuk persaudaraan antara ASN di Kankemenag sekabupaten Magelang,” katanya.

Zainal Fatah juga menyampaikan Silaturahmi merupakan tanda-tanda seseorang beriman kepada Allah SWT dan menjadi makhluk mulia di hadapan-Nya, selain itu silaturahmi merupakan amalan yang memiliki nilai pahala besar.

“Seseorang yang senantiasa menjaga tali silaturahmi maka Allah akan melapangkan rezeki dan memperpanjang umurnya. Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahm,“ ungkapnya.

Menghubungkan tali kekerabatan, atau menghubungkan kasih sayang dengan cara saling bertemu, bercengkerama dalam permainan olah raga terutama terhadap lembaga yang sama ASN kementerian Agama termasuk terhadap teman dan partner kerja, oleh karena itu penting untuk setiap ASN untuk menjalin silaturahmi yang baik dengan ASN lainnya.

Karena kalau hubungan silaturokhim antara kita baik, banyak yang akan bantu kita nanti ketika kita sedang butuh bantuan. Silaturohmi yang inten dapat menumbuhkan saling pengertian, menumbuhkan sikap saling tolong-menolong, menumbuhkan sikap saling menghargai, akan melahirkan rasa persatuan dan kesatuan antara kiat,” jelas Zainal fatah.(toy/Sua).