Pokjaluh Rutinkan Ngaji Kitab Al-Mawaidh Al-‘Ushfuriyyah Setiap Rabu Kliwon

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Magelang – Program Rabu Kliwon, ngaji Kitab al-Mawaidh al-‘Ushfuriyyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakr al-Ushfury mulai hari ini dikaji secara rutin setelah Shalat Dzuhur di Mushala Assholihin Kankemenag Kota Magelang. (Rabu, 19/1).

Ketika membuka kegiatan ngaji kitab ini Kepala Kankemenag Kota Magelang mengatakan “Kitab al-Mawa’idh al-‘Ushfuriyyah, yang lebih terkenal sebagai kitab Ushfuriyyah banyak dikaji di berbagai pesantren salaf. Ada yang menjadikannya sebagai kitab pelajaran di madrasah. Bahkan sering juga dijadikan sebagai kitab kajian harian,” tutur Sofia Nur.

KH. Mislam Qowiy yang juga merupakan penyuluh agama Islam Non PNS Kankemenag Kota Magelang, diawal kajiannya menjelaskan secara singkat tentang isi kitab ini. Dia menjelaskan ”Usfuriyah adalah kata dari bahasa arab yang kata dasarnya usfurun yang berarti burung pipit atau emprit, kemudian di tambah kata kebangsaan di akhir kata yaitu berupa ya’ nasabiyah sehingga mempunyai arti sebangsa burung pipit. Terang Kyai Mislam.

“Sebagai kitab mawa’idh atau nasihat, kitab Ushfuriyyah memiliki keunikan tersendiri jika disandingkan dengan kitab rangkuman hadis lainya. Dalam kitab tersebut terdapat banyak hikayat atau kisah yang unik, yang menerangkan tentang kasih sayang terhadap semua makhluk. Hadis yang dimuat dalam Kitab ‘Usfuriyyah banyak di antaranya yang berupa anjuran atau motivasi. Sebagian juga anjuran terkait dengan bahasan tasawuf seperti anjuran tobat, menghindari sombong, tidak putus asa, dan lainya,” imbuhnya.

Ditemui pasca kagiatan usai, Ketua Pokjaluh Kankemenag Kota Magelang mengungkapkan bahwa ngaji kitab ini merupakan salah satu program kerja untuk meningkatkan keilmuan dan kompetensi khususnya bagi para penyuluh agama Islam. Ngaji dilakukan model sorogan ala pesantren dimana masing-masing dari kita membuka kitab dan menyimak teksnya, sementara penceramah akan mengartikan kata per kata dan kalimat, kemudian menjelaskan makna utuhnya.

“Syukurlah program ngaji kitab ini disambut antusias juga oleh ASN dan pegawai lainnya. Semoga selain bermanfaat, juga memberikan keberkahan bagi kita semua,” ungkap Shanti Maharanti. (Hari/rf).