Rapat Koordinasi Evaluasi PMPZI, Kakanwil Berpesan Seluruh Tim Bekerja Dengan Landasan Filosofis dan Semangat Batin Yang Jernih

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Kanwil Kemenag Prov. Jateng gelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Evaluasi Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas (PMPZI) di Aula Lt. 3 Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Rabu siang (12/1).

Rakor kali ini dipimpin langsung oleh Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad selaku Pengarah PMPZI tahun 2022 dan didampingi oleh Kabag TU, Wahid Arbani selaku Penanggung Jawab serta Nurkolis selaku Ketua Tim Pelaksana.

“Kerja kita sudah menunjukan hasil, kita sudah on the track. Kita sudah tahu dititik mana saja kekurangan kita, jadi saya berharap ini menjadi modal untuk merangkum perbaikan-perbaikan dan mulai penilaian pada Januari 2022. Apa yang belum sempurna di tahun 2021 akan kita sempurnakan di tahun 2022,” tutur Musta’in.

“Sekarang kita sudah tau sudut, lekuk dan likunya, maka apabila di tahun 2021 kita hanya bisa menghantar Kankemenag Salatiga menjadi WBK, saya harap kita tidak berkecil hati dan berpatah semangat. Mari kita perbaiki ditahun 2022 dan mengusahakan hasil yang terbaik, ideal dan maksimal. Amin Allahumma Amin,” imbuhnya.

Kakanwil juga berpesan supaya seluruh Tim PMPZI Kanwil Kemenag Prov. Jateng tahun 2022 untuk bekerja dengan landasan filosofis dan semangat batin yang jernih.

“Bersama kita temukan landasan filosofisnya, kita bangun semangat batinnya untuk menjalankan segala proses hingga akhirnya tiba waktunya untuk submit PMPZI tahun 2022,” tutur Musta’in.

“Dibanyak kesempatan saya mengajak bapak/ibu dan saudara untuk merenungkan posisi kita, merenungkan tugas, kewajiban, fungsi dan tanggung jawab kita. Ayo kita beri energi positif pada segala kegiatan kita,” pungkasnya.

Bila filosofi Jawa berkata sangkan iku paran (sangkan = asal muasal, paran = tujuan) yang berarti “dari mana manusia berasal dan kemana ia akan kembali”. Hal ini mengajarkan bahwa tujuan akhir dari kehidupan manusia adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka dalam menjalani kehidupan kita harus menjalankan dengan nilai-nilai luhur ketuhanan.

“Sopo seng nandur bakale ngunduh, Fa May Ya’mal Misqala Zarratin Khairay Yarah. Kita harus berorientasi dimana kita bekerja untuk umat,” pungkasnya. (d/rf)