Selalu Berkreasi, Dituangkan dalam Jurnal Karya Ilmiah guna Meningkatkan Profesionalisme Guru dan Penyuluh

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Mungkid – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang, Zainal Fatah mengharapkan para Guru dan Penyuluh untuk selalu berkreasi, mengikuti, membaca dan mempelajari karya karya  penulis buku karya para penulis. Hal tersebut disampaikan Zainal Fatah ketika memberikan sambutan dalam acara Lounching Buku Anak Bangsa di Balkondes Tuksongo, Borobudur, Rabu, (29 desember 2021).

“Saya berharap para guru dan penyuluh untuk berkreasi  bisa mengikuti karya karya  penulis buku yang dilauncingkan saat ini,karya tulis yang di buat buku maka akan di kenang dan diingat oleh pembaca sampai kapanpu walaupun si penulis sudah neninggal karyanya akan tetap di kenang dan namanya akan selalu dikenal,” kata Zainal Fatah.

Menurut Zainal Fatah Karya ilmiah merupakan suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu permasalahan tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Selain menjelaskan pengertian pengertian karya ilmiah, juga disampaikan jenis-jenis karya ilmiah yang lain diantaranya Makalah.

Makalah merupakan karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah yang penyelesaianya mengandalkan berbagai macam data yang ada di lapangan, ada juga artikel dengan pengertian adalah jenis tulisan yang berisi pendapat, gagasan, pikiran, hingga kritik terhadap suatu persoalan yang sedang berkembang di masyarakat.

Karya ilmiah akademik merupakan bentuk karangan akademik menggunakan kaidah- kaidah ilmiah yang disajikan secara ilmiah dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah sering juga disebut “tulisan akademis” (academic writing) karena biasa ditulis oleh kalangan kampus perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa.

Jadi, beberapa ciri-ciri karya ilmiah adalah dibuat setelah menentukan sebuah permasalahan, lalu diikuti dengan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, dan kesimpulan yang diperoleh, serta dilaporkan menjadi naskah tersendiri

Ciri karya ilmiah yang pertama ialah reproduktif dan tidak ambigu yang artinya setiap karya ilmiah yang dibuat oleh penulis atau peneliti harus dapat diterima dan dimengerti oleh pembacanya.Karya tulis non-ilmiah merupakan salah satu tulisan yang menyajikan fakta-fakta pribadi yang berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman sehari-hari penulis, sehingga dalam hal ini unsur karya tulis non ilmiah lebih bersifat subyektif.

Karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Khusus kepada penyuluh utamanya Ketua Pokjaluh Zainal Fatah meminta agar penyuluh dapat membuat buku khususny tema khutbah jum’at sehingga nanti dapat dijadikan referensi para khotib dalam menyampaikan khutbah jumatnya.

Hadir pula dalam acara tersebut Kepala Sub Bag TU Kankemenag Kab. Magelang, Khoironi Hadi, Kasi Penmad, Hedi Riyanto, Kepala MAN 1 Magelang, Kepala MTsN 1 Magelang, Pengawas PAI dan Ketua Pokjaluh Kabupaten Magelang.(toy/Sua).