Jadilah Madrasah Unggul, Bukan Second Opinion

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid –  Kepala Bidang Penyelenggaraan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Jakarta, Achmad Nidjam, mengharapkan Kepala Madrasah dapat meningkatkatkan kualitas madrasah, khususnya swasta sehingga mempunyai daya saing tinggi. hal ini akan berdampak pada image di masyarakat, madrasah adalah sekolah pilihan, bukan second opinion.

Hal tersebut disampaikan Nidjam, pada kegiatan Pelatihan Teknis Manajemen Madrasah di Wilayah Kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang, di Hotel Atria yang berlangsung pada 14 s.d. 18 Februari 2022. Pelatihan diikuti oleh 30 Kepala Madrasah Swasta tingkat Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di wilayah Kabupaten Magelang.

“Semoga pelatihan ini dapat menjadi pemicu kemajuan madrasah, sehingga madrasah bisa menjadi sekolah pilihan bukan second opinion,” kata Nidjam.

Pada materi Pengenalan instansi dan pengarahan program, Nidjam menjelaskan struktur organisasi di Pusdiklat Kemenag RI. “Badan Litbang dan Diklat terdiri dari pusdiklat tenaga administrasi, pusdiklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan, dan unit pelaksana teknis yang terdiri dari 14 balai Diklat Keagamaan,” jelas Nidjam.

Selanjutnya Nidjam memberikan pembekalan kepada seluruh peserta, selama pelatihan Pelatihan Manajemen Madrasah, peserta akan diberikan materi terkait integritas dan wawasan kebangsaan sekitar madrasah, manajemen pengembangan madrasah, pengembangan sumberdaya madrasah, pengelolaan anggaran madrasah, pengembangan potensi diri madrasah dan inovasi dalam kepemimpinan madrasah.

“Dengan materi tersebut diharapkan peningkatan kualitas madrasah dapat terpacu dengan pesat,” lajut Nidjam.

Peserta juga akan mendapatkan materi terkaitpembangunan bidang agama termasuk moderasi beragama, pengembangan sumber daya manusia, peningkatan dan penjaminan mutu pelatihan administrasi.

Untuk mengukur kompetensi peserta, pelatihan diawali dengan pre test, building learning commitment, evaluasi program dan diakhiri dengan post test. Dalam rangka penerapatan protokol kesehatan, sebelum mengikuti pelatihan, seluruh peserta telah diperiksa melalui antigen.(FS/Sua)