Kakanwil: Prestasi Merupakan Hasil Penjumlahan Visi dan Kompetensi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid –  Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, hadir dalam agenda penutupan Pelatihan Teknis Manajemen Madrasah yang digelar di Hotel Atria Magelang pada hari Kamis malam, (17/02/2022). Kakanwil memberikan motivasi dan pesan bagi 30 kepala madrasah swasta tingkat Tsanawiyah dan Aliyah di wilayah Kabupaten Magelang.

Kakanwil berharap kepala madrasah swasta yang hadir dalam pelatihan yang diselenggarakan Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Pelatihan) Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Jakarta memiliki mind set out of the box, dimana pemimpin harus berani melakukan sesuatu hal yang berbeda. Berfikir out of the box merupakan pemikiran dari sudut pandang yang lain sehingga berbeda dengan kebanyakan orang.

“Seorang pemimpin harus nekat agar tidak terkungkung dalam kotak, harus berfikir diluar kotak,” kata Kakanwil. Beliau berharap dengan pola pikir out of the box dapat menghasilkan prestasi dan ide baru yang cemerlang sehingga dapat memajukan madrasahnya.

“Prestasi adalah hasil penjumlahan dari visi dan kompetensi, kalau hanya visi saja tanpa kompetensi hal itu merupakan mimpi dan ilusi saja, sedangkan kompetensi tanpa visi merupakan anarki, keahlian bisa percuma,” ungkap Kakanwil.

Visi merupakan suatu rangkaian yang didalamnya terdapat impian, cita-cita atau nilai inti dari suatu lembaga, sedangkan kompetensi adalah kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, sikap dasar dan nilai seseorang yang menghasilkan manfaat. “Bagaimana menyatukan visi dengan kompetensi sehingga menghasilkan prestasi, yaitu dengan fokus,” imbuhnya.  

Dalam kesempatan tersebut Kakanwil Kemenag Jateng menjelaskan mengenai dasar-dasar manajemen, bagaimana mengelola lembaga dan bagaimana memimpin. Sebagai seorang pemimpin harus memperhatikan beberapa hal diantaranya, menjalankan roda kepemimpinan dengan sistem supertim. “Dalam sebuah lembaga yang dibutuhkan bukan superman yang mengedepankan kekuatan personal atau salah satu orang, tetapi membutuhkan supertim yaitu kekuatan dan kekompakan dari personal-personal yang ad,a” papar Kakanwil.

Selain hal tersebut, Kakanwil menghimbau adanya komunikasi tanpa sekat. “Komunikasi dengan siapapun yang ada di dalam sebuah lembaga harus dilakukan tanpa sekat, sehingga kita tau keseluruhan dari sistem yang ada dibawahnya,” imbuhnya. Dalam menjalankan hal tersebut, perlu ditumbuhkan sifat “pacul” yang artinya “papat ojo ucul” yang artinya empat jangan sampai lepas. Empat sifat tersebut yaitu Sidiq, Amanah, Fatonah dan Tabligh. Sidiq memiliki arti jujur baik perkataan dan perbuatan, amanah berarti mampu menjalankan sekaligus menjaga kepercayaan yang diembankan secara professional, fathonah artinya cerdas dan tabligh artinya menyampaikan kebenaran dan berani mengungkap kebhatilan.(FS/Sua)