Jalu Jumat Kedua, Kemenag Libatkan  Forkompincam Dukuhwaru Untuk Bersinergi Layani Umat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tegal.  Salah satu improvisasi  yang menarik dalam pelaksanaan program  Jaring Aspirasi Layanan Umat Jumat (Jalu Jumat) Kankemenag Kab Tegal  tahap kedua (18/03/2022)  adalah hadirnya  Forkompincam  Dukuhwaru secara komplit. Acara yang di gelar di Masjid Jami’ Darussalam Dukuhwaru tersebut dihadiri oleh Camat Dukuhwaru (Priharyono), Kapolsek Dukuhwaru (Musta’in) dan Koramil Dukuhwaru (Joko Wagimin).  Kepala Puskesmas Dukuhwaru (Dr. Dyah Elly S.) juga turut hadir membawa/menyiapkan  masker untuk jamaah peserta Jalu Jumat  yang lupa membawa masker.

Kepala Kankemenag Kab Tegal-Akhmad Farkhan- dalam pengantarnya menyampaikan terimakasih atas kehadiran Forkompincam Dukuhwaru secara komplit. Sebab, seringkali aspirasi/keluhan masyarakat yang disampaikan itu substansi dan solusinya lintas Kemenag. Sekadar contoh terkait keluhan banyaknya keluhan  kotak amal masjid yang hilang dicuri, ini menyangkut pembinaan dari Kapolsek juga.

“ Kehadiran Camat, Kapolsek, Koramil dan Kepala Puskesmas menjadi tambahan semangat dan inspirasi  bagi kami untuk lebih bersinergi lintas sektoral dalam  melayani masyarakat.” Ujarnya .   

Camat Dukuhwaru-Priharyono-menyampaikan kebahagiannya bisa dilibatkan dalam acara Jalu Jumat Kemenag. Karena banyak persoalan yang dikeluhkan/ditanyakan  masyarakat selama ini terkait haji, pernikahan,dan  masjid yang tidak bisa dijawab karena bukan tusinya.

“ Program Jalu ini sangat bagus karena saya selaku camat jadi faham masalah -masalah sekaligus penjelasan resmi  terkait  pertanyaan masyarakat seputar haji, pernikahan dan pendidikan di wilayah Dukuhwaru.” Jelasnya.

.

Hal senada disampaikan oleh Kapolsek Dukuhwaru- Mustain. Menurutnya program Jalu merupakan inovasi yang bagus karena merangkul semua unsur masyarakat. Menurut beliau, Jalu di Dukuhwaru menjadi bukti yang bagus dalam hal koordinasi di instansi Kemenag.

Dalam dialog interaktif tersebut, sedikitnya muncul 4 pertanyaan dari peserta. Pertama, terkait biaya  resmi pernikahan. Kedua, terkait kepastian pemberangkatan haji tahun 2022 dan biaya finalnya. Keempat. Kebijakan Kemenag terkait pembatasan jarak pembangunan antar masjid yang sering menimbulkan konflik di masyarakat. Keempat, terkait  bantuan sarpras Pendidikan untuk madrasah dan gedung ormas dari kemenag.

Acara yang di pandu langsung oleh Kasubbag TU -Kasori- serta di asilitasi oleh  KUA Kecamatan Slawi dan Penyuluhnya ini berjalan cukup lancar dan tertib.  Selain dialog interaktif dengan 200 an jamaah/masyarakat, acara juga diisi dengan penyerahan ijin operasional kepada 5 lembaga Rumah Tahfid Alquran dan TPQ  serta pemberian bantuan mushaf Alquran untuk Masjid Jami’Darussalam oleh Kemenag. (Najmudin/bd)