Pokjaluh Kota Megelang Lounching Group Rebana “Tombo Ati” Sebagai Wujud Inovasi Berdakwah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Magelang- Pokjaluh Kota Magelang lounching group rebana Tombo  Ati di pondok pesantren Al Ihsan Kelurahan Wates Kecamatan Magelang Utara, Rabu, (16/1/2022)

Nama Tombo  Ati menjadi pilihan anggota group yang terdiri dari para penyuluh agama Islam baik PNS maupun Non PNS Kota Magelang. Group rebana ini merupakan bentukan hasil musyawarah dan program kerja Pokjaluh sebagai upaya melestarikan seni budaya Islam dan untuk bersyiar Islam melalui bidang seni. Dakwah melalui seni saat ini lebih menyamankan bagi berbagai kalangan dan lebih mudah diterima.

“Islam mengatur sedemikian rupa tentang dakwah sebagai perbuatan mengajak, menyeru, dan memanggil dalam hal kebaikan sesuai Al-Qur’an dan hadis. Tujuan utama berdakwah dalam Islam adalah menegakkan amar makruf nahi mungkar agar umat manusia berada di jalan yang benar dan diridai Allah SWT,” ujar Abdurrosyid Kasubbag TU Kemenag Kota Magelang dalam sambutannya.  

“Seorang penyuluh yang ideal setidaknya menguasai peta dakwah, memahami karakteristik masyarakat dan kaya metodologi dakwah. Sehingga pesan di sampaikan kepada umat mudah di terima dan berhasil. Salah satunya yang saat ini sedang menjamur adalah berdakwah melalui seni,” imbuh Abdurrosyid.

Senada dengan penyampaian di atas, Ketua Pokjaluh Kankemenang Kota Megalang juga menyatakan bahwa tugas dan fungsi utama seorang penyuluh agama Islam adalah melakukan pembinaan dan bimbingan keagamaan terhadap umat tempat dia ditugaskan. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama Islam dan pembangunan melalui bahasa agama.

“Kita tengah berupaya mengembangkan dakwah dengan pendekatan seni rebana. Inovasi ini mudah-mudahan dapat menarik perhatian para jama’ah semua segmen, terutama bagi kalangan remaja dan anak-anak. Dalam melakukan pembinaan akhlaq budi pekerti kepada anak remaja dan anak-anak kini harus lebih luwes dan adaptif,” kata Shanti Maharanti.

“Salah satu metodologi dakwah yang dapat digunakan untuk menasihati umatnya melalui bidang seni adalah dengan rebana yang kita bentuk. Penggunaan seni  seperti rebana sebagai alat untuk berdakwah kepada masyarakat sudah di contohkan para wali atau ulama-ulama terdahulu dan ternyata efektif sekali menyampaikan pesan moral dan bahasa agama bagi umat,” tambahnya kemudian.

Dewasa ini generasi muda mulai mengalami krisis akhlak dengan masuknya banyak pengaruh-pengaruh luar yang selanjutnya menjauhkan mereka dari agama. Dengan menggunakan pendekatan seni dan budaya Islam, hal-hal tersebut dapat dihindari sehingga mereka jauh dari berbagai perilaku menyimpang. Disamping itu sebagai upaya mendorong dan mengembangkan potensi serta menyalurkan minat dan bakat seni budaya Islam. (Shanti/Hari/rf).