PPTI gandeng Penyuluh Agama Islam berantas TBC

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – FKPAI melaksanakan koordinasi dengan PPTI (Perkumpulan Pemberantasan Tuberkolusis Indonesia) terkait pencegahan TBC di Aula Kankemenag Kota Surakarta (23/3). Acara ini diikuti Penyuluh Agama Islam se-Kota Surakarta usai sosialisasi terkait E-PA.  Hal tersebut didasari dengan adanya MoU antara PPTI Surakarta dengan FKPAI Kota Surakarta dan didasari kerjasama antara Kementerian Agama Prov Jawa Tengah dengan PPTI Jawa Tengah.  Kapokjaluh Surakarta, Joko Sarjono menyampaikan langkah ini adalah sebagai tindak lanjut dari Kemenag Prov Jawa Tengah. Acara diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari TBC se-dunia pada tanggal 24 Maret. “ Dan kenapa penyuluh digandeng PPTI karena dipandang oleh Kakanwil dan PPTI merupakan ASN yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan dipandang sangat strategis memberikan nasihat kepada masyarakat terkait penyebaran tuberkolusis,”tuturnya.

Acara dipimpin langsung oleh Ketua PPTI Kota Surakarta, dr. Jatu Aphridasari, Sp.P(K) FISR. “Tuberkulosis (TBC)  atau TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri yang umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak”, terang Jatu di awal acara. Ia melanjutkan bahwa TBC menular dari batuk, bersin yang mengandung kuman. “Oleh karena itu kita dilarang untuk bersin dan batuk sembarangan,”jelasnya. Penularan tuberkulosis (TBC) terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) seseorang yang terinfeksi TBC bersin atau batuk. ”Penularan TBC dapat diperparah apabila penderita TBC berada di ruangan yang tertutup dan sempit,” lanjutnya. Oleh sebab itu, resiko penularan penyakit ini lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC.

Jatu juga menerangkan kriteria orang-orang yang beresiko terkena penyakit TBC antara lain : penderita HIV, konsumsi Alkohol, merokok, melakukan kontak aktif dengan penderita TBC. Ia menyatakan kesimpulan bahwa orang yang sering melakukan kontak dengan penderita TBC berisiko lebih tinggi tertular penyakit TBC. Terdapat pula cara pencegahan TBC antara lain rajin mencuci tangan, tidak batuk sembarangan, dan rumah memiliki ventilasi udara yang lancar. Sedangkan untuk pengobatan TBC dapat dilakukan dengan meminum obat yang telah dianjurkan oleh dokter seperti rifampicin atau ethambutol.

Di akhir acara, Jatu juga mengenalkan slogan PPTI yaitu TOSS (Temukan tuberkulosis, Obati sampai Sembuh. “Saya berharap TOS (Temukan tuberkulosis, Obati sampai Sembuh) bukan hanya sekedar slogan ” . tegas Jatu, (may/bd)