Workshop Manajemen Sertifikasi Guru PAI di Lingkungan Kankemenag Kab. Temanggung

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Dalam rangka meningkatkan kinerja guru-guru PAI, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung melalui Seksi Pendidikan Agama Islam menggelar kegiatan Workshop Manajemen  Sertifikasi GPAI. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Makan Lesehan Trasi, Jumo, Rabu (16/3). Kegiatan diikuti kurang lebih 38 Alumni PPG tahun 2021, 6 GPAI Kementerian Agama dan Pengawas PAI dengan narasumber Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Ahmad Muhdzir dan Dosen UNIMA Magelang, M.Zuhron Arofi.  

Dalam laporannya Kasi Pendidikan Agama Islam, Hj. Haryatiningsih menyampaikan  bahwa kegiatan yang bertemakan “Pemberian Sertifikasi Guru Dalam Rangka Peningkatan Profesionalitas GPAI” ini diselenggarakan dengan tujuan agar kinerja khususnya bidang PAI lebih meningkat seiring dengan tantangan jaman di era IT sekarang ini.

Mengawali sambutannya sekaligus pemateri pada acara tersebut Kepala Kantor menyampaikan perlunya seorang guru harus mempunyai kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang baik. “Dalam menciptakan generasi yang handal, cerdas dan berkualitas, seorang guru akan mempunyai program yang berkualitas, mempunyai semangat untuk meningkatkan hasil yang disampaikan, mempunyai manajemen dalam / sebelum bekerja atau mempunyai konsep pembelajaran yang handal,“ ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan, seiring berkembangnya jaman dan pada musim pasca pandemi ini seorang guru atau pendidik harus bisa menata hati dan pikiran yang positif untuk bisa menyampaikan bahan ajar sehingga bisa diterima oleh murid dengan rasa ihklas dan senang hatinya.

“Sebagai guru Pendidikan Agama Islam harus mempunyai konsep spiritual. Sehingga bisa menyadari siapa diri kita, apa peran kita di bumi ini. Karena seorang guru merupakan bagian insan didunia pendidikan yang bermanfaat tidak hanya pada murid tapi juga pada orang banyak,” lanjutnya.

Selain itu. seorang guru mempunyai rasa syukur karena anugerah dari Allah SWT yang diberikan untuk menyampaikan ilmu dibidang apapun, apalagi seorang guru PAI banyak manfaatnya sampai akhir jaman nanti.

Karena seorang guru PAI wajib memberikan wawasan Rahmatan Lil Alamin, maka dari itu guru belajar dan harus mempunyai wawasan moderasi beragama untuk bisa menyampaikan ajaran dan tidak menyinggung ajaran agama lainnya.

Sebagai penutup Kepala Kantor menyampaikan kebijakan Kementerian Agama untuk pencairan TPG yang sesuai SK Dirjen No.12 Tahun 2022 tentang petunjuk teknis penyaluran TPG dan pengawas PAI. Diakhir sambutannya beliau menyampaikan kepada guru yang hadir, bahwa pemerintah memberikan TPG pada guru karena merupakan suatu apresiasi dan penghargaan atas keprofesionalitasan guru dalam menciptakan peserta didik yang berahklak mulia.

Sementara pemateri kedua yaitu bapak M. Zuhron Arofi dengan materi  keprofesionalan guru di abad milenial. Sebagai guru agama harus bisa mengimplementasikan apa yang diajarkan, tidak hanya menyampaikan materi saja. Peningkatan SDM dengan mengikuti sistem IT akan membuka wawasan bagi murid sehingga apa yang diajarkan pada murid akan selalu dekat dengan apa yang diterima dalam kehidupan yang berahklak dan beriman pada Allah SWT.

Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa tugas guru sekarang adalah menjadi pendengar dan pecinta ilmu, sehingga dalam meningkatkan kualitas semakin tinggi ilmu semakin berat tanggung jawabnya. Apa yang disampaikan agar bisa menentramkan, apa yang diajarkan bisa dipahami oleh murid. “Seorang guru harus mempunyai metode agar tersampaikan pesan / materi pembelajarannya. Guru dapat mengajar sambil belajar, cara yang baik dengan memberi contoh perilaku baik,” jelasnya.(sr/rf)