Kakan Kemenag, Mahrus Isi Pengajian Ramadhan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kendal – Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan pengajian Ramadhan Majelis Ta’lim Amalan NU Desa Jatipurwo, Kecamatan Rowosari, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal didampingi Kasi Bimas Islam mengajak jamaah pengajian yang hadir untuk senantiasa meningkatkan iman dan taqwa terlebih selama bulan Ramadhan, yang mana disampaikan dalam tausyiahnya yakni tentang golongan orang yang dirindukan surga, Selasa (26/4).

Surga menjadi tujuan akhir setiap yang beriman, sebagaimana dalam sebuah hadits yang berasal dari Ibnu Abbas ra, dikatakan bahwa ada 4 golongan manusia yang dirindukan oleh surga.

“Surga merindukan empat golongan, siapa saja? yaitu orang yang gemar membaca Al-Qur’an, orang yang senantiasa menjaga lisan dari ucapan-ucapan yang mencaci atau menyebar kebencian, orang yang memberi makan orang lain yang sedang lapar dan orang yang menjalankan puasa ramadhan,” kata Kakan Kemenag, Mahrus.

Golongan pertama adalah orang-orang yang lisannya senantiasa digunakan untuk membaca kalam Allah SWT setiap waktu dan kesempatan yang ada. Bahkan, saat lapang maupun sempit.

“Selain dirindukan oleh surga, orang yang rajin membaca Al Quran hatinya akan menjadi tenang. Selanjutnya golongan kedua sebagaimana disebutkan dalam hadist Nabi SAW yang berasal dari Abu Hurairah ra yakni barang siapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir hendaklah dia berkata yang baik, atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir menghormati tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya,” imbuh Mahrus.

Golongan ketiga adalah orang yang senantiasa membantu orang yang membutuhkan. Allah SWT akan membalas kebaikan yang dilakukan oleh hambanya. Serta golongan terakhir atau keempat adalah orang yang senantiasa menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

“Maka bersyukurlah bagi kita semua yang senantiasa melaksanakan puasa Ramadhan, puasa merupakan amalan yang terjauh dari riya’, karena hanya Allah dan diri pelakunya sendiri yang tahu sebaik apa kualitas puasa yang dilakukan. Saking pribadinya puasa Ramadhan, maka pahalanya pun langsung dari diberikan Allah SWT,” pungkasnya.(bel/rf)