Mengembangkan Karakter dan Kreativitas Siswa melalui Gelar Karya Boga

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – Kegembiraan siswa ketika bisa mengaktulisasikan dirinya dalam proses pembelajaran merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi guru. Potensi, kreasi dan daya inovasi mereka bisa tersalurkan dengan optimal. Demikian kiranya yang tengah dirasakan oleh para siswa kelas 9 MTsN 2 Pekalongan. Selama 3 hari, Kamis s.d. Sabtu (12 s.d. 14 Mei 2022) mereka mengikuti Ujian Praktik Prakarya dengan tema pengolahan dan penyajian makanan yang berasal dari hasil peternakan atau perikanan. Demi memenuhi tugas akhir, mereka pun dengan antusias melaksanakan setiap instruksi guru penguji. Sabtu, 14 Mei 2022.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Pita Pangestuningtyas, S.Sos selaku guru penguji, sedianya kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan uji praktik mapel lain saat bulan Ramadhan lalu. Namun, karena materi prakarya berkaitan dengan pengolahan bahan makanan, maka pelaksanaannya diundur setelah hari Raya Idul Fitri. Untuk teknis kegiatannya, hari pertama untuk kelas 9A,9B dan 9C, hari kedua untuk kelas 9D dan 9E, serta hari terakhir untuk kelas 9F, 9G dan 9H. Setiap kelas dibentuk menjadi 3-4 kelompok yang mana 1 kelompoknya berjumlah sekitar 8-10 anak.

“Setiap kelompok wajib mengolah dan menyajikan menu makanan 4 sehat yang terdiri dari nasi, sayur, lauk dan buah. Untuk lauknya, harus ada komponen bahan yang berasal dari hasil peternakan atau perikanan. Mereka dipersilakan untuk bekerja secara berkelompok di rumah, jadi di madrasah tinggal menyajikan saja. Meski demikian, bukti memasaknya tetap harus dikumpulkan dalam bentuk video,” jelas Pita.

Lebih lanjut, Pita menuturkan bahwa untuk kriteria penilaian terdiri dari 4 aspek yakni kebersihan, kerapian, kekompakan dan rasa makanan.

Selama 3 hari itu, semua kelompok berlomba-lomba menyajikan yang terbaik. Mereka mengerahkan segenap kreativitas baik dalam mengolah bahan makanan maupun dalam menyajikannya. Nampak berbagai menu, seperti sayur sop daging, ayam goreng, tempe dan tahu goreng, lalapan, hingga buah-buahan. Tak ketinggalan pula nasi sebagai sumber karbohidrat. Tak disangka, mereka ternyata begitu kreatif dalam menata sajian di atas meja. Meski ada beberapa kelompok yang terlihat terlambat, namun tak mengurangi meriahnya suasana 3 hari itu di kelas masing-masing.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari semua guru, serta Imam Sayekti selaku Kepala Madrasah.

“Luar biasa menu yang dihidangkan anak-anak hasil kreasi mereka sendiri. Semoga apa yang sudah mereka laksanakan akan menjadi inspirasi sehingga tumbuh jiwa-jiwa yang inovatif serta semangat berwirausaha kelak.” ungkapnya. (Why/Ant/bd).