Ponpes Surakarta Dukung P4GN Menuju Pesantren Bersinar

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – 13 Pondok Pesantren di bawah koordinasi Kemenag Kota Surakarta, menandatangani perjanjian kerja dengan BNN Kota Surakarta (18/05).Perjanjian Kerja tersebut sebagai bukti bahwa pondok pesantren ikut andil dan berpartisipasi dalam program P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika). Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kemenag Kota Surakarta, menghadirkan perwakilan pengurus pondok pesantren se-Kota Surakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Kasi PAKIS, Achmad Arifin mewakili Kepala Kantor menyambut baik dan mengaku bangga bahwa ponpes ikut menyukseskan program P4GN dan sebagai monitoring santriwan/wati agar tidak terjebak dengan hal yang berkaitan dengan narkoba. “Penandatangan perjanjian kerja BNN dengan ponpes ini,semoga terlaksana dengan baik untuk ke depannya dan bisa menghasilkan kerjasama serta masing-masing mendapatkan berkah dan manfaat,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala BNNK Surakarta, Ari Kurniawansyah menyampaikan hal senada. Ia menyampaikan bahwa penandatanganan kerjasama yang melibatkan 13 Pondok Pesantren di Kota Surakarta merupakan langkah awal BNNK Surakarta. “Ini adalah langkah awal kami dalam menciptakan lingkungan pesantren yang aman dan bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,”tuturnya. Seperti yang disampaikan dalam sosialisasi terdahulu, Kepala Kankemenag, Hidayat Maskur sempat menyampaikan tanggapannya. “Pemberitaan tentang pelecehan seksual di pesantren, pergerakan narkoba di pesanteren padahal dulu tidak pernah ada tapi setelah terbongkar ternyata masih ada bnyak lainnya,”ujarnya. Hidayat mengajak seluruh komponen ponpes untuk waspada dan mengawasi serta manjaga nama baik pesantren.

Tim BNN juga mengenalkan program bersama Presiden bertajuk Pesantren Bersinar (bersih narkoba) sebagai dasar untuk membuat MoU dengan pesantren. “Surakarta berada di posisi ke 2 dalam kasus penyalahgunaan, dan merupakan ancaman untuk anak didik di lingkungan pondok,”ujarnya. Surakarta memiliki 5 titik yang masuk dalam zona bahaya, diantaranya ;Gilingan, Semanggi, Joyotakan, Tipes, dan Mojosongo.

Berikut daftar Pondok Pesantren telah menandatangani kerjasama dengan BNN Kota Surakarta :

  1. PONDOK PESANTREN MAHASISWA ARROYYAN
  2. PONDOK PESANTREN TERBUKA AL-AHAD SURAKARTA
  3. PONDOK PESANTREN MAHASISWA ROUDHOTUL JANNAH
  4. PONDOK PESANTREN AL-QUR’ANIYY MANGKUYUDAN
  5. PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO SURAKARTA
  6. PONDOK PESANTREN HIDAYATULLAH SURAKARTA
  7. PONDOK PESANTREN AL MUJAHIDIN
  8. PONDOK PESANTREN MAHASISWA MIFTAHUL KHOIROT
  9. PONDOK PESANTREN JAMSAREN SURAKARTA
  10. PONDOK PESANTREN MUTTAQIEN SURAKARTA
  11. PONDOK PESANTREN TAHFIDZ WA TA’LIMIL QUR’AN
  12. PONDOK PESANTREN AL IZZAH SURAKARTA
  13. PONDOK PESANTREN NAHDLOTUL MUSLIMAAT (My/bd)