Berbusana Batik, Sri Astutik Farid Hadiri Pembukaan Pospenas Expo IX

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Bukan hanya perhelatan Olah raga dan Seni, serangkaian acara juga digelar untuk memeriahkan Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) ke IX 2022 yang digelar di Surakatra selama sepekan. Salah satunya yakni Pospenas Expo yang dipusatkan di area parkir Stadion Sriwedari Solo.

Pospenas Expo dijadwalkan akan digelar selama tiga hari 23 s.d 25 November 2022. Digelar untuk memamerkan produk unggulan UMKM berupa makanan dan kerajinan yang berasal dari seluruh daerah di Jawa Tengah maupun luar Jawa, seperti kerajinan batik Kalimantan Selatan, batik Purbalingga, kerajinan Surakarta, kerajinan Kota Semarang, makanan khas Banjarnegara, Sumatera Selatan, dan masih banyak lainnya.

Pospenas Expo dibuka oleh Eny Retno Yaqut selaku Penasihat DWP Kemenag RI, dan juga dihadiri oleh ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Deskranasda) Jateng, Atiqoh Ganjar Pranowo, dan Ketua Deskranasda Solo, Selvi Ananda Gibran Rakabuming, dan seluruh Ketua DWP Kankemenag Kab/Kota se Jawa Tengah.

Sri Astutik Farid, selaku ketua DWP Kankemenag Kab. Wonosobo disela kehadirannya dalam pembukaan Pospenas Expo menyampaikan Pospenas Expo selain sebagai wahana memamerkan produk unggulan dari masing-masing daerah, sekaligus menjadi wahana silaturahmi antar Ketua DWP se Jateng.

“Dalam pembukaan ini kami bisa bertemu langsung dengan Penasihat DWP Kemenag RI, Ketua Deskranasda Jateng dan Solo sekaligus bertemu dengan rekan-rekan se Jateng,” kata Astutik.

Tidak ingin melewatkan momen, Sri Astutik juga menyempatkan berswafoto dengan beberapa Ketua DWP yang hadir.

Sementara itu, dalam sambutannya Eny Retno Yaqut berharap melalui program kemandirian pondok pesantren yang menjadi prioritas Kemenag dan dengan adanya POSPENAS EXPO dapat membawa kemaslahaatan terutama dalam mengentas permasalahan perekonomian bagi masyarakat Solo dan sekitarnya.

“Kemandirian pesantren sudah menjadi salah satu program utama Kemenag. Program ini program strategis dan realistis. Pesantren memiliki SDM melimpah. Jumlah santri tercatat ada 4,4 juta tersebar di 37.626 ponpes seluruh Indonesia,” tuturnya.

Senada dengannya, Atiqoh juga berharap melalui pameran ini dapat membantu ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19.(Ps-ws/Sua)